Oleh Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri MA
Sepandai-pandai tupai melompat, pasti kan terjatuh juga. Pepatah ini
adalah hal pertama yang melintas dalam pikiran saya ketika membaca
tulisan bapak Haidar Bagir di harian Republika (20/1/2012) dengan judul:
Syiah dan Kerukunan Umat.
Bapak Haidar Bagir dengan segala daya dan upayanya berusaha menutupi
beberapa ideologi Syiah yang menyeleweng dari kebenaran. Walau demikian,
tetap saja ia tidak dapat melakukannya. Bahkan bila Anda mencermati
dengan seksama, niscaya Anda dapatkan tulisannya mengandung pengakuan
nyata akan kesesatan sekte Syiah Imamiyyah.
Berikut saya ketengahkan ke hadapan Anda tiga pengakuan terselubung bapak Haidar Bagir.
Pengakuan Pertama:
Data Syiah Imamiyah tentang ideologi adanya Alquran versi Syiah begitu
melimpah dalam berbagai referensi Syiah. Wajar bila Bapak Haidar Bagir
tidak menemukan cara untuk mengingkarinya. Fenomena ini mengharuskannya
menempuh cara selain menutupinya. Dan ternyata Bapak Haidar Bagir lebih
memilih cara mengesankan bahwa data tersebut adalah pendapat pribadi
sebagian tokoh Syiah Imamiyah.
Karenanya, dengan jelas tulisan bapak Haidar Bagir ini mengandung
pengakuan tentang kebenaran adanya Alquran versi Syiah Imamiyyah.
Berdasarkan pengakuannya ini, Anda mendapat kepastian tentang adanya
ideologi Alquran versi Syiah Imamiyyah.
Adapun klaim bapak Haidar bahwa ideologi ini adalah ideologi sebagian
oknum Syiah, maka itu menyelisihi fakta yang ada. Sebagai salah satu
buktinya, Ayatullah Khomeini, yang mereka anggap sebagai Wali Faqih, dan
tokoh terkemuka Syiah Imamiyah zaman ini teryata masih mengajarkannya.
Dalam kitabnya Kasyful Asrar Hal. 149 Al Khomeini menyatakan: “Telah
kami buktikan pada awal pembahasan ini, bahwa Nabi menahan diri dari
membicarakan masalah al imaamah (kepemimpinan) dalam Alquran. Alasannya
beliau khawatir Alquran akan diselewengkan, atau timbul perselisihan
yang sengit di tengah-tengah kaum muslimin, sehingga hal itu berakibat
buruk bagi masa depan agama Islam.”
Adapun keberadaan Mushaf Utsmani di tengah-tengah para penganut Syiah
Imamiyah, maka itu belum cukup kuat untuk mengingkari adanya mushaf
Fatimah dalam ideologi Syiah. Yang demikian itu karena tokoh Syiah
Imamiyah sejak dahulu mengajarkan agar para pengikut mereka untuk
sementara membaca Alquran yang ada, hingga masa bangkitnya Imam ke-12
mereka. Menurut mereka, hanya Imam Mahdi merekalah yang masih menyimpan
dan kelak akan mengajarkannya kembali kepada para pengikutnya.
Al Kulaini dalam kitanya Al Kafi 2:619, meriwayatkan bahwa Abu Hasan Ali
bin Musa Ar Ridha, bertanya kepada Imam Syiah ke-5, yaitu Abu Ja’far
Muhammad bin Ali bin Al Husain, “ Semoga aku menjadi penebusmu, kita
mendengar ayat-ayat Alquran yang tidak ada pada Alquran kita ini. Kita
juga tidak dapat membacanya sebagaimana yang kami dengar dari Anda, maka
apakah kami berdosa?” Beliau menjawab, “Tidak, bacalah sebagaimana yang
pernah kalian pelajari, karena suatu saat nanti akan datang orang yang
mengajarkannya kepada kalian.”
Adapun klaim bapak Haidar tentang tokoh-tokoh Ahlusunnah yang menyatakan
adanya perubahan pada Alquran, adalah klaim sepihak dan kosong dari
bukti. Pernyataan sahabat Umar bin Al Khatthab juga yang lainnya tentang
ayat rajam adalah penjelasan tentang adanya ayat yang dianulir secara
bacaan. Walaupun secara hukum, ayat-ayat tersebut masih tetap berlaku.
Sebagaimana ulama-ulama Ahlusunnah juga menegaskan bahwa dalam Alquran
terdapat beberapa ayat-ayat yang kandungan hukumnya telah dihapuskan
walau secara bacaan masih tetap ada. Fakta ini bukanlah hal aneh, karena
telah dijelaskan pada ayat 106, surat Al Baqarah.
Namun tentu syariat nasikh (anulir) suatu ayat menurut Ahlusunnah
menyelisihi ideologi perubahan Alquran dalam doktrin Syiah Imamiyah.
Nasikh menurut Ahlusunnah hanya terjadi semasa hidup Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Adapun sepeninggal beliau maka tidak terjadi nasikh.
Ditambah lagi menurut syariat Ahlusunnah, hingga hari kiamat tidak ada
yang mengembalikan ayat-ayat yang semasa Nabi hidup shallallahu ‘alaihi
wa sallam mansukh (dianulir).
Sedangkan menurut sekte Syiah Imamiyyah Alquran mengalami perubahan
sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan kelak ayat-ayat yang
dirubah sepeninggal beliau akan dikembalikan lagi oleh imam mereka
ke-12. Karena itu, sekte Syiah senantiasa menantikan kehadiran sosok
tersebut, yang mereka yakini sebagai Imam Mahdi.
Pengakuan Kedua :
Pada awal tulisan, Bapak Haidar mengklaim bahwa celaan Syiah terhadap
sahabat hanyalah sebatas kecenderungan dan bukan ajaran. Menurutnya,
Syiah yang mencela sahabat Khalifah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan juga
sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanyalah minoritas.
Selanjutnya Bapak Haidar berusaha menguatkan klaim ini dengan
menyebutkan sekte Syiah Zaidiyah. Menurutnya sekte Zaidiyah menerima
kekhilafahan sahabat Abu Bakar, Umar, dan Utsman.
Penuturan ini adalah bukti nyata bahwa Bapak Haidar telah memutar
balikkan fakta. Sejatinya Bapak Haidar Bagir-lah yang telah menggunakan
data syadz (ganjil) guna mendukung kesimpulanya. Karena sekte Zaidiyah
adalah sekte minoritas Syiah, sedangkan meyoritas Syiah saat ini adalah
para pengikut sekte Imamiyyah.
Terlebih lagi, adanya pengakuan terhadap kekhilafahan sahabat Abu Bakar,
Umar, dan Utsman adalah alasan Imamiyah mengucilkan sekte Zaidiyah.
Adapun beberapa tokoh Syiah Imamiyyah yang disebut oleh bapak Haidar
telah mengakui kekhilafahan ketiga sahabat di atas, maka saya tidak
ingin banyak mempersoalkannya. Saya hanya ingin bertanya: apakah
pengakuan tersebut diamini oleh tokoh Imamiyyah yang lain dan kemudian
diterapkan oleh seluruh penganut Imamiyah?
Fakta yang terjadi di lapangan membuktikan bahwa pengikut Syiah imamiyah
tetap saja melaknati ketiganya dan juga lainnya. Kasus sampang dan
berbagai kasus serupa di negri kita adalah salah satu buktinya. Karena
itu Abu Lukluah Al Majusi aktor pembunuh Khalifah Umar bin Khatthab
diagungkan oleh sekte Imamiyah sehingga mereka menjulukinya dengan Baba
Suja’uddin. Dan sebagai apresiasi atas jasanya membunuh Amirul Mukminin
Umar bin Al Khatthab, mereka membangun kuburannya dengan megah.
Pengakuan Ketiga:
Kebesaran jiwa ulama-ulama Ahlusunnah dan juga seluruh Ahlusunnah untuk
menghentikan kemungkaran yang dilakukan oleh dinasti Abbasiyah. Sehingga
mereka semua patuh dan mengapresiasi sikap Khalifah Umar bin Abdul Aziz
yang menginstruksikan hal tersebut. Dan alhamdulillah hingga kini, hal
tersebut sirna dan tidak ada yang melakukannya kembali.
Namun hal serupa hingga saat ini tidak kuasa dilakukan oleh para
penganut ajaran Syiah Imamiyah. Sehingga walaupun para aktor sandiwara
taqrib telah menyerukannya, namun tetap saja di lapangan para penganut
Syiah terus mencaci sahabat-sahabat Nabi. Sikap Yasir Al Habib beserta
para pengikutnya dan juga Syiah di Sampang adalah bukti nyata, bahwa
seruan tersebut hanyalah seruan tanpa pembuktian.
Pengakuan bapak Haidar ini, dapat menjadi bukti nyata bahwa hanya dengan
mengikuti ajaran Ahlusunnahlah kedamaian antar komponen umat Islam
dapat terwujud. Adapun ajaran Syiah, terlebih Imamiyyah, hingga saat ini
terus menjadi biang terjadinya permusuhan bahkan perang saudara di
tengah-tengah umat Islam. Sikap pasukan Al Hutsi di Yaman yang menyerang
Ahlusunnah di daerah Dammaj, dan juga pasukan Al Mahdi di Irak yang
membantai Ahlusunnah adalah bukti nyata akan hal tersebut.
Pengakuan Keempat :
Bapak Haidar Bagir juga mengakui bahwa sekte Syiah yang selama ini
menjadi biang kericuhan umat Islam adalah Syiah Imamiyah atau Itsna
’Asyariyah. Karena itu beliau merasa perlu untuk mengutarakan adanya
perubahan pandangan tentang keabsahan khilafah sahabat Abu Bakar, Umar,
dan Utsman.
Walau demikian, ada satu fakta yang mungkin kurang diwaspadai oleh bapak
Haidar Bagir. Mengakui adanya perubahan ini sejatinya adalah pengakuan
bahwa ideologi Imamah versi Imamiyyah adalah sesat. Andai tidak sesat,
buat apa beliau perlu mengutarakan adanya ralat yang dilakukan oleh
sebagian tokoh sekte Imamiyah?
Terlebih sejatinya ideologi bahwa imam (penguasa umat) dalam Islam hanya
berjumlah 12 orang, adalah ideologi tidak nyata dan tidak masuk akal.
Anda pasti telah mengetahui bahwa dari kedua belas imam Syiah yang
benar-benar pernah mengenyam sebagai khalifah hanyalah sahabat Ali bin
Abi Thalib dan putranya Hasan.
Adapun Husein beserta anak cucunya, maka hingga mereka meninggal dunia,
tidak seorang pun yang sempat menjadi pemimpin. Sehingga berbagai dalil
yang mereka yakini tentang keimaman mereka benar-benar menyelisihi
fakta.
Secara defacto seluruh ahli sejarah sepakat bahwa Hasan bin Abi Thalib
telah menyerahkan khilafah (kekuasaan) kepada sahabat Mu’awiyah. Dan
tahun terjadinya serah terima khilafah ini akhirnya dikenal dan
diabadikan oleh umat Ahlusunnah hingga akhir masa. Sehingga mereka
menyebut tahun tersebut dengan sebutan ‘aamul jama’ah (tahun persatuan).
Setiap Ahlusunnah bergembira dengan kejadian ini. Ahlusunnah menganggap
sikap Hasan ini sebagai jasa terbesar yang beliau lakukan untuk umat
Islam. Bahkan Ahlusunnah hingga saat ini meyakini bahwa sikap Hasan ini
sebagai wujud nyata dari sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentangnya : “Sejatinya putraku ini adalah seorang pemimpin, dan semoga
dengannya Allah menyatukan dua kelompok besar dari umat Islam.” [HR.
Bukhari]
Namun tahukah Anda bahwa Ahlusunnah yang mengapresiasi kebesaran jiwa
Hasan ini ternyata tidak diteladani oleh penganut Syiah. Beberapa
referensi Syiah malah menukilkan sikap yang berlawan arah. Beberapa
tokoh Syiah malah menganggap sikap Hasan ini sebagai bentuk
pengkhianatan.
Pada suatu hari, seorang tokoh Syiah bernama Sufyan bin Laila berkunjung
ke rumah Hasan bin Ali. Didapatkan beliau sedang duduk-duduk sambil
berselimut di depan rumahnya. Spontan Sufyan bin Laila mengucapkan salam
kepada Hasan dengan berkata, “Semoga keselamatan atasmu, wahai orang
yang telah menghinakan kaum mukminin!” Karena merasa ganjil dengan
ucapan selamat yang disampaikan oleh Sufyan, Hasan bertanya, “Darimana
engkau mengetahui hal itu?” Ia menjawab, “Engkau telah memangku
kepemimpinan, lalu engkau melepaskannya dari bahumu. Selanjutnya engkau
sematkan kepemimpinan itu di bahu penjahat ini agar ia leluasa
menerapkan hukum selain hukum Allah.”
Kisah ini bisa Anda temui pada beberapa refensi agama Syiah, semisal: Al
Ikhtishash karya As Syeikh Al Mufid wafat thn: 413 H, Hal.82, Ikhtiyaar
Ma’rifat Ar Rijal, karya As Syeikh At Thusi wafat thn: 460, Hal. 1:327
dan Biharul Anwar karya Muhammad Baqir Al Majlisi wafat thn: 1111 H,
Hal.44:24.
Sejak serah terima khilafah antara sahabat Hasan kepada sahabat
Mu’awiyah ini, tidak seorang pun dari keturunan sahabat Ali bin Abi
Thalib yang memangku jabatan khalifah. Bahkan Husein bin Abi Thalib yang
hendak merebut khilafah dari Yazid bin Mu’awiyah, menemui kegagalan dan
terbunuh sebelum sempat mendapatkannya. Tak ayal lagi, ia hidup tanpa
imamah, hingga akhir hayatnya, demikian pula nasib seluruh anak cucunya.
Dengan demikian kesepuluh imam Syiah Imamiyyah setelah Hasan berstatus
Kings Without A Kingdom.
Ini adalah bukti nyata bahwa meyakini keimamahan kesepuluh imam sekte
Imamiyah adalah kekeliruan, karena menyelisihi fakta. Sehingga wajar
bila seluruh Ahlusunnah dan juga setiap yang berakal sehat tanpa
terkecuali umat Islam di negri kita tercinta ini menolak ideologi Syiah
Imamiyyah.
[Dr. Muhammad Arifin Badri, M.A. Dosen Tetap STDI Imam Syafii Jember,
dosen terbang Program Pasca Sarjana jurusan Pemikiran Islam Program
Internasional Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan anggota
Pembina Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI). Disalin dari artikel
www.KonsultasiSyariah.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog BULETIN THOLABUL ILMI
-
- ▼ Agustus (11)
- ▼ Agu 24 (9)
- NABI YANG SEBENARNYA DAN NABI PALSU
- PENYELEWENGAN TERHADAP AYAT : (INGATLAH) SUATU HAR...
- SEPAK TERJANG SYI'AH DI INDONESIA
- MENELUSURI AKAR PEMIKIRAN KAUM LIBERAL
- IMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SA...
- MUNCULNYA IMAM MAHDI
- TANDA-TANDA KIAMAT
- IMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SA...
- PENGAKUAN HAIDAR BAGIR TENTANG SESATNYA SYIAH
- ▼ Agu 24 (9)
- ▼ Mei (9)
- ▼ Mei 10 (9)
- TAHLILAN (SELAMATAN KEMATIAN ) ADALAH BID’AH MUNKA...
- SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI ...
- AL-HADAAD (BERKABUNG)
- IBADAH DAN AMALAN YANG BERMANFAAT BAGI MAYIT
- POHON DI KUBURAN MERINGANKAN SIKSA?[1]
- HAL-HAL YANG MENAKUTKAN DI ALAM KUBUR
- DERITA SESUDAH MATI
- SEBUAH RENUNGAN TERHADAP KEMATIAN
- MENGINGAT MAUT, KEMATIAN PASTI DATANG
- ▼ Mei 10 (9)
- ▼ Maret (31)
- ▼ Mar 01 (31)
- Keutamaan Dan Kemuliaan Do'a
- PENGHALANG-PENGHALANG DO'A
- ORANG YANG DIKABULKAN DO'ANYA
- WAKTU-WAKTU YANG MUSTAJAB
- BERDO’A KEPADA SELAIN ALLAH
- MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN PARA NABI AT...
- BURUK SANGKA KEPADA ALLAH
- MEMBACA ISTIGHFAR UNTUK ORANG KAFIR
- MENGGANTUNGKAN DO’A DENGAN KEHENDAK
- MENINGGALKAN DOA
- BERLEBIHAN DALAM BERDO’A
- Fatwa ulama
- Fatwa ulama
- DOAKANLAH, WAHAI RASULULLAH, UNTUK KESEMBUHANNKU, ...
- PENJELASAN BAHWA YANG DISYARI'ATKAN DALAM MENGHITU...
- DO’A IBU JURAIJ
- TAUBATNYA ORANG YANG BANYAK BERBUAT MAKSIAT
- SEORANG PENYANYI YANG BERTAUBAT DITANGAN IBNU MAS’...
- AKU BERTAUBAT KEMUDIAN AKU KEMBALI KEPADA KEMAKSIA...
- KAPAN WAKTU BERDOA?
- DEFINISI TASBIH, NAMA-NAMA TASBIH, BAHAN DASAR PEM...
- KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG MENGUSAP MUKA DENG...
- PAGI HARI : ANTARA TIDUR DAN DZIKIR
- SALAH FAHAM TERHADAP DO'A NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI...
- BAIK DAN HALAL ADALAH SYARAT DITERIMANYA DOA
- SEGERALAH BERTAUBAT KEPADA ALLAH!
- KEWAJIBAN BERTAUBAT KEPADA ALLAH DAN TUNDUK MEREND...
- TAUBAT NASHUHA
- KEUTAMAAN DAN BENTUK MAJLIS DZIKIR
- DZIKIR KUNCI KEBAIKAN
- TIDAK MELAMPAUI BATAS DALAM BERDO'A
- ▼ Mar 01 (31)
- ▼ Februari (27)
- ▼ Feb 08 (27)
- AKHLAK SALAF, AKHLAK MUKMININ DAN MUKMINAT
- AKHLAK SALAF CERMINAN AKHLAK AL-QURAN DAN AS-SUNNA...
- ADAB-ADAB IKHTILAF
- MACAM-MACAM IKHTILAF ke.2
- MACAM-MACAM IKHTILAF ke.1
- FIKIH IKHTILAF [MEMAHAMI PERSELISIHAN PENDAPAT MEN...
- ETIKA BERBEDA PENDAPAT
- HUKUM MENCARI-CARI RUKHSAH PARA FUQAHA' DAN MENGGA...
- HUKUM MENCARI-CARI RUKHSAH PARA FUQAHA' KETIKA TER...
- TIDAK ADA YANG PERLU DIBINGUNGKAN DALAM MENGHADAPI...
- SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP PERBEDAAAN MADZHAB
- BILAKAH DIAKUINYA PERBEDAAN PENDAPAT
- TIDAK BOLEH BAGI PARA PENUNTUT ILMU SALING MENJELE...
- BAGAIMANAKAH SIKAP KITA TERHADAP PERSELISIHAN YANG...
- DHOWABITH [BATASAN-BATASAN] PERSELSIIHAN YANG DIPE...
- BAGAIMANAKAH SALAF DALAM MENJAGA NIAT MEREKA SERTA...
- HARAP DAN TAKUT BUAH KEIKHLASAN
- MENJAGA KEBAIKAN
- CONTOH KHILAF (PERBEDAAN PENDAPAT) DI ANTARA PARA ...
- Kembalinya Pemberi Fatwa Kepada Yang Benar, Pemint...
- SIAPAKAH YANG LAYAK DIBERI AMANAH?
- PERHATIAN SYAIKH AL-ALBANI TERHADAP MASALAH REMAJA...
- PERINTAH BERLAKU JUJUR DAN LARANGAN BERBUAT DUSTA
- JALAN MENUJU KEMULIAN AKHLAQ
- PENTINGNYA KEJUJURAN DEMI TEGAKNYA DUNIA DAN AGAMA...
- MARAH YANG TERPUJI
- KUNCI SUKSES BERMU'AMALAH
- ▼ Feb 08 (27)
- ▼ Januari (121)
- ▼ Jan 02 (82)
- Syarah Adabul Mufrad jilid 1 (dari 2)
- Subulus Sallam
- Sirah Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wa Salam
- Silsilah Hadits Shahih
- Sifat Shalat Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam
- Sifat Perniagaan Nabi
- Hanya Untukmu Anakku
- Shahih Thibbun Nabawi
- Shahih tafsir ibnu katsir juz amma
- Shahih Fiqih Sunnah 1-5
- Shahih Fadhail A'mal 1-2
- SHAHIH DAN DHAIF KITAB AL-ADZKAR KUMPULAN DOA DAN ...
- Shahih Asbabun Nuzul
- Sedekah Menolak Bala
- Seakan ini Shalat pertamaku
- Salah Kaprah Dalam Beragama
- Ruh Seorang Mukmin Tergantung pada Utangnya?
- Risalah Nikah
- Rintangan Setelah Kematian
- Riba dan Tinjauan Praktis Perbankan Syariah
- Rasulullah Berkisah tentang Surga dan Neraka
- Rahasia Doa Mustajab
- Politik Islam
- Pesona SURGA
- Pengantar Ilmu Tafsir
- Panduan Memilih Pemimpin dan Wakil Rakyat
- Panduan Lengkap Shalat Tahajjud
- Murnikan Tauhid Jauhkan Syirik
- Merekalah Golongan yang Selamat
- Meraih Berkah dengan Shalat Berjamaah
- Menjemput Taubat Sebelum Terlambat
- Menjawab Ayat dan Hadits Kontroversi
- Menjadi Istri Paling Bahagia
- Menimbang Ajaran Syi'ah
- Memetik Hikmah dari Telaga Sunnah 1-3
- Membongkar Praktik Sihir dan Perdukunan
- Memandikan dan Mengkafani
- Meluruskan Sejarah Menguak Tabir Fitnah
- Manhaj Aqidah Imam Asy-Syafii
- Manajemen Umur
- Malapetaka Akhir Zaman
- Mahkota Pengantin
- Kumpulan Shalat Sunnah dan Keutamaannya
- Kisah Shahih Para Nabi
- Kesalahan Seputar Ibadah
- Jangan Salah Mendidik Buah Hati
- Jalan Menuju Surga yang Didambakan
- Jadilah Salafi Sejati
- Islam Menjawab Tuduhan
- Jangan Takut Menatap Masa Depan
- Ibu Ajari Aku Shalat
- HARI KIAMAT SUDAH DEKAT
- Hal-hal yang Wajib Diketahui Setiap Muslim
- Hadits-Hadits Lemah dan Palsu dalam Ibadah
- Hadits Shahih yang Disalahpahami
- Hadits Lemah & Palsu Dalam Kitab Durratun Nashihin...
- Fiqih Sunnah Wanita
- Fiqih Dakwah Ummahatul Mukminin
- Fikih Asma’ul Husna
- Fatwa-Fatwa Wanita dan Keluarga
- Fatwa-Fatwa Terkini jilid 1 s/d 3
- FATWA-FATWA TENTANG WANITA
- Fatwa-Fatwa Jual Beli
- Fatwa Ibnu Taimiyah
- Fathul Majid
- Fadhilah Shalawat kepada nabi Shallallaahu 'Alaihi...
- Ensiklopedia Bid'ah
- ENSIKLOPEDI SHALAT
- Ensiklopedi Islam Al-Kamil
- ENSIKLOPEDI FIQIH PRAKTIS
- Ensiklopedi Anak
- Ensiklopedi Amalan Muslim
- Ensiklopedi Adab Islam
- Dzikir Pagi Petang dan Sesudah Shalat Fardhu
- Doa dan wirid
- Dahsyatnya Neraka
- Cinta Buta
- Cara Mudah Mencari Rizki
- Bulughul Maram
- Buku Induk Akidah Islam (Syarah Aqidah Wasithiyah
- Buku Induk Akidah Islam
- Bingkisan Terindah untuk Ayah Bunda
- ▼ Jan 01 (39)
- Berhujjah Dengan Hadits Ahad
- Bencana Ilmu
- Beginilah Islam Melindungi Wanita
- Beginilah Cara Mengamalkan al-Quran
- Begini Seharusnya Mendidik Anak (HC)
- Bangga dengan Jenggot
- Balasan Sesuai dengan Perbuatan
- Bahaya Penyakit Waswas dan Solusinya
- Bagaimana Menghadapi Musibah?
- Bagaimana Bila Penguasa Zhalim?
- Kitab Al-Wajiz
- Al-Masaa'il Set
- Al-Lu-lu wal Marjan
- Al-Kaba’ir
- Al-Bidayah wa Nihayah (Masa Khulafaur Rasyidin)
- AL HABIB
- Al Adzkar
- 99 Kisah Orang Shalih
- Agar Suami Disayang Istr
- Agar Istri Disayang Suami
- Agar Anda Dicintai Nabi
- Adil Terhadap Para Istri
- Adakah Siksa Kubur
- Ada Apa Setelah Mati?
- Ada Apa dengan Wahabi
- Ad-daa' Wad Dawaa'
- 76 Dosa Besar yang Dianggap Biasa
- 70 Kekeliruan Wanita
- 60 Biografi Ulama Salaf
- 47 Keutamaan Shalat Tahajud
- 40 Manfaat Shalat Berjamaah
- 10 Sahabat Nabi Dijamin SURGA
- 33 Kesalahan Khatib Jum'at
- 297 Larangan dalam Islam
- 20 Dosa Besar Wanita
- 221 Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya
- 100 Keistimewaan Rasulullah Dan Umatnya di Sisi Al...
- 1 Jam Belajar Mengurus Jenazah
- Syarah Arba'in An-Nawawi
- ▼ Jan 02 (82)
- ▼ Agustus (11)
- ▼ 2011 (154)
- ▼ Desember (15)
- ▼ Des 04 (15)
- MENYAMBUNG SILATURAHMI MESKIPUN KARIB KERABAT BERL...
- TIDAK TAKUT CELAAN PARA PENCELA DALAM BERDAKWAH DI...
- TIDAK ADA KESULITAN DALAM ISLAM
- MEMILIH YANG DIYAKINI DAN MENINGGALKAN KERAGUAN
- EMPAT ORANG YANG DILAKNAT NABI
- BANGUNAN ISLAM (SYARAH RUKUN ISLAM)2
- BANGUNAN ISLAM (SYARAH RUKUN ISLAM)
- GHARQAD, POHON YAHUDI?
- SYARAH HADITS JIBRIL TENTANG ISLAM, IMAN DAN IHSAN...
- SYARAH HADITS JIBRIL TENTANG ISLAM, IMAN DAN IHSAN...
- JANGAN MENCELA SAHABAT RASULULLAH!
- Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kep...
- Wasiat Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam kepada Ib...
- Berpegang Teguh dengan Sunnah.Bagaikan Menggengam ...
- BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua)
- ▼ Des 04 (15)
- ▼ November (37)
- ▼ Nov 27 (37)
- AYAH MEMAKSA PUTRANYA MENIKAH
- ANAK PEREMPUAN JANGAN DIPAKSA ATAS PERNIKAHAN YANG...
- HUKUM ASALNYA ADALAH POLIGAMI
- Poligami Itu Sunnah Dan Tafsir Ayat Poligami
- Wanita Tidak Boleh Menikahkan Diri Sendiri, Wanita...
- Menjalin Hubungan Sebelum Menikah, Obrolan Wanita ...
- Nikah Mut’ah, Dalil-Dalil Yang Mengharamkannya, Pe...
- TIDAK ADA KONTRADIKSI DI DALAM AYAT POLIGAMI
- HUKUM MENYANDINGKAN KEDUA MEMPELAI DI HADAPAN KAUM...
- MENIKAH DENGAN NIAT TALAK
- MAHAR BERLEBIH-LEBIHAN
- SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG KUFU' (SAMA DAN SEDERAJA...
- NASEHAT BAGI WANITA YANG TERLAMBAT NIKAH
- TABDZIR DAN BERLEBIH-LEBIHAN DALAM PESTA PERNIKAHA...
- WANITA-WANITA YANG DILARANG DINIKAHI
- NABI MEMAKRUHKAN SEORANG SUAMI MEMANGGIL ISTERINYA...
- Apakah Poligami Itu Dianjurkan ?
- MENYELESAIKAN PERSELISIHAN ANTARA ISTERI-ISTERI
- TIDAK ADA KEWAJIBAN BAGI SEORANG SUAMI UNTUK MENYA...
- KEWAJIBAN MENYAMARATAKAN (SECARA ADIL) SEMUA ISTER...
- SESEORANG DILARANG MEMINANG PINANGAN SAUDARANYA
- PERNIKAHAN ADALAH FITRAH BAGI MANUSIA
- PERNIKAHAN YANG DILARANG DALAM SYARI'AT ISLAM
- DIHARAMKAN MENGGAULI ISTERI YANG SEDANG HAIDH
- TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM : KHITBAH (PEMINA...
- TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM : AQAD NIKAH
- Anjuran Untuk Menikah : Nikah Adalah Sunnah Para R...
- Anjuran Untuk Menikah : Menikah Dapat Mengembalika...
- Anjuran Untuk Menikah : Sebagian Ucapan Para Sahab...
- PERMASALAHAN : ORANG YANG MENIKAH DENGAN NIAT AKAN...
- MENEPIS KEKELIRUAN PANDANGAN TERHADAP POLIGAMI
- KEINDAHAN POLIGAMI DALAM ISLAM
- SYARAT- SYARAT DAN ADAB POLIGAMI
- SYARAT DAN ADAB POLIGAMI
- NIKAH DENGAN ORANG KAFIR
- NIKAH MUT'AH (KAWIN KONTRAK)
- KEMUNGKARAN-KEMUNGKARAN DALAM PERNIKAHAN
- ▼ Nov 27 (37)
- ▼ Oktober (56)
- ▼ Okt 17 (11)
- MENZIARAHI KOTA MADINAH AL-MUNAWARAH*
- U M R A H
- HAL-HAL YANG MEMBATALKAN HAJI•
- HAL-HAL YANG TERLARANG KETIKA IHRAM
- RUKUN-RUKUN HAJI
- SUNAH-SUNAH HAJI
- AMBILLAH MANASIK HAJIMU DARIKU (SIFAT HAJI NABI SH...
- MIQAT (WAKTU ATAU TEMPAT YANG DITENTUKAN)
- HAJI ANAK KECIL DAN BUDAK
- KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH
- TUDUH DAN MENUDUH PAHAM DAN BELUM PAHAM TAPI MENUD...
- ▼ Okt 12 (22)
- PENJELASAN BAHWA AL-QUR'AN LEBIH MEMBUTUHKAN AS-SU...
- PENJELASAN BAHWA AS-SUNNAH MERUPAKAN KETERANGAN AL...
- ORANG YANG BERFATWA HARUS MENGETAHUI ATSAR
- SETELAH ADA HADITS SHAHIH, TIDAK BOLEH MENGATAKAN ...
- PENGERTIAN SUNNAH
- NAMA-NAMA DAN SIFAT AHLUS SUNNAH
- SUNNAH ADALAH KENIKMATAN
- KEDUDUKAN SUNNAH
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- SEDIKIT DAN SESUAI SUNNAH LEBIH BAIK DARIPADA BANY...
- Salah Paham Dan Jawabannya ke-3 dari 3
- Salah Paham Dan Jawabannya ke-2 dari 3
- SALAH PAHAM DAN JAWABANNYA
- KEDUDUKAN ORANG YANG MENGAMALKAN SUNNAH DAN PELAKU...
- KETERASINGAN SUNNAH DAN AHLU SUNNAH DI TENGAH MARA...
- SUNNAH, JUGA MERUPAKAN WAHYU
- SUNNAH, SUMBER AGAMA
- SUNNAH, ANTARA MUSUH DAN PEMBELANYA
- MENGAGUNGKAN SUNNAH
- ▼ Okt 07 (22)
- PENGERTIAN BID’AH MENURUT SYARI’AT
- PENGERTIAN BID’AH MENURUT SYARI’AT
- PENGERTIAN BID’AH MENURUT SYARI’AT
- KOMPARASI MAKNA BID’AH SECARA LUGHAWI DAN SYAR’I
- HUKUM UPACARA PERINGATAN MALAM NISFI SYA'BAN
- HUBUNGAN ANTARA IBTIDA’ DENGAN IHDAATS
- PENGERTIAN BID'AH MACAM-MACAM BID'AH DAN HUKUM-HUK...
- LATAR BELAKANG YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA BID'AH
- SIKAP TERHADAP PELAKU BID’AH DAN MANHAJ AHLUS SUNN...
- BEBERAPA CONTOH BID’AH MASA KINI, Bagian Pertama d...
- BEBERAPA CONTOH BID’AH MASA KINI
- PENGERTIAN BID’AH DALAM SEGI BAHASA[1]
- HUKUM MERAYAKAN HARI KELAHIRAN NABI DI MASJID
- HUBUNGAN ANTARA BID’AH DENGAN SUNNAH
- HUKUM MENZIARAHI KUBURAN GURU TAREKAT SUFI DAN MEM...
- HUBUNGAN ANTARA BID’AH DENGAN MAKSIAT
- HUBUNGAN ANTARA BID’AH DENGAN MAKSIAT
- HUBUNGAN BID’AH DAN MASLAHAT MURSALAH
- HUKUM MERAYAKAN MALAM ISRA' MI'RAJ
- HUKUM MENYIAPKAN MAKANAN PADA TANGGAL DUA PULUH TU...
- Pembahasan Seputar Bid'ah,TASBEH
- Bembahasan Seputar Bid'ah,SIAPA YANG MEMBEDAKAN BE...
- ▼ Okt 17 (11)
- ▼ September (24)
- ▼ Sep 23 (13)
- WAJIB MENGENAL BID’AH DAN MEMPERINGATKANNYA
- Cara Ahlul Bid'ah Beragumentasi # 2
- CARA AHLUL BID’AH BERARGUMENTASI # 1
- ANTARA BID’AH DAN AHLU BID’AH
- SEBAB-SEBAB BID’AH
- SETIAP KESESATAN DI NERAKA
- BID’AH DAN NIAT BAIK
- ANTARA ADAT DAN IBADAH
- AKHIR KESUDAHAN AHLI BID’AH
- PERINGATAN MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALL...
- BID’AH-BID’AH SEPUTAR QIRA’AH (BACAAN AL-QUR’AN)
- Mengurai Benang Merah Antara Ahlul Bid'ah Dengan Y...
- SEPUTAR BID’AH SHALAT TARAWIH
- ▼ Sep 23 (13)
- ▼ Agustus (7)
- ▼ Agu 11 (7)
- Bahaya Menolak Hadits Ahad sebagai Hujjah dalam Aq...
- Manhaj Salaf – Jalan Tepat Dalam Memahami Islam
- Salaf, Sebaik-baiknya Generasi Ummat Ini
- Kenapa kita harus mengikuti AS SALAF ?
- Rambu-rambu Dalam Beragama Agar Tidak Menyimpang
- Hakikat Sombong adalah Menolak Kebenaran dan Merem...
- Janganlah Menjauhkan Diri Dari Sunnah
- ▼ Agu 11 (7)
- ▼ April (9)
- ▼ Apr 01 (9)
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- Jaring-jaring Setan itu Bernama Ghuluw
- Menyikapi Perbedaan Pendapat
- ▼ Apr 01 (9)
- ▼ Desember (15)
- ▼ 2010 (90)
- ▼ September (49)
- ▼ Sep 26 (9)
- Apakah Tanggung Jawab Sebuah Keluarga Islam ?
- Muslimah Waspadalah...! akan Racun-Racun Hati
- Muslimah Menjunjung Panji Islam,Pahala Kaum Hawa d...
- Kiat Bergaul,Menjauhi Adu Domba dan bagaimana Mewa...
- Kaum Wanita, Sebelum dan Sesudah Islam,
- IKTILAT.dan KALIAN MESTI JAUHI !
- Ada Apa Dibalik Pernikahan ?seperti apakah istri i...
- 10 Nasehat Untuk Wanita
- Di Antara Berjuta Cinta
- ▼ Sep 15 (8)
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 8
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 7
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 6
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 5
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 4
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 3
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 2
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 1
- ▼ Sep 01 (8)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 5)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 4)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 3)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 2)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 1)
- Hukum Shalat 'Ied
- Mendulang Sunnah Nabi pada Hari Raya 'Iedul Fitri
- Seputar Lailatul Qadar (Beberapa Kekeliruan Kaum M...
- ▼ Sep 26 (9)
- ▼ Agustus (39)
- ▼ Agu 28 (10)
- Sifat Puasa Nabi (bag 21) - Sholat Tarawih
- Sifat Puasa Nabi (bag 20) - I'tikaf
- Sifat Puasa Nabi (bag 17) - Kafarat
- Sifat Puasa Nabi (bag 19) - Malam Lailatul Qadar
- Sifat Puasa Nabi (bag 18) - Fidyah
- Sifat Puasa Nabi (bag 16) - Qadha
- Sifat Puasa Nabi (bag 15) - Pembatal-Pembatal Puas...
- Sifat Puasa Nabi (bag 14) - Berbuka Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 13) - Allah Menginginkan Kem...
- Sifat Puasa Nabi (bag 12) - Hal-Hal Yang Boleh Dil...
- ▼ Agu 24 (10)
- Sifat Puasa Nabi (bag 11) - Hal-Hal Yang Wajib Dit...
- Sifat Puasa Nabi (bag 10) - Sahur
- Sifat Puasa Nabi (bag 9) - Waktu Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 8) - Niat
- Sifat Puasa Nabi (bag 5) - Ancaman Bagi Yang Memba...
- Sifat Puasa Nabi (bag 4) - Targhib Puasa Ramadhan
- Sifat Puasa Nabi (bag 3) - Wajibnya Puasa Ramadhan...
- Sifat Puasa Nabi (bag 2) - Keutamaan Bulan Ramadha...
- Sifat Puasa Nabi (bag 1) - Keutamaan Puasa
- BELAJAR MAKNA RAMADHAN (bagian.1)
- ▼ Agu 28 (10)
- ▼ September (49)
- Makna Dan Hukum Zakat Secara Umum
- HUKUM ZAKAT (2) Faedah-faedahnya dan Harta yang Wa...
- HUKUM ZAKAT (1) Faedah-faedahnya dan Harta yang Wa...
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 5)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 4)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 3)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 2)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 1)
- Hukum Shalat 'Ied
- Mendulang Sunnah Nabi pada Hari Raya 'Iedul Fitri
- Seputar Lailatul Qadar (Beberapa Kekeliruan Kaum M...
- ▼ 8 (39)
- Sifat Puasa Nabi (bag 21) - Sholat Tarawih
- Sifat Puasa Nabi (bag 20) - I'tikaf
- Sifat Puasa Nabi (bag 17) - Kafarat
- Sifat Puasa Nabi (bag 19) - Malam Lailatul Qadar
- Sifat Puasa Nabi (bag 18) - Fidyah
- Sifat Puasa Nabi (bag 16) - Qadha
- Sifat Puasa Nabi (bag 15) - Pembatal-Pembatal Puas...
- Sifat Puasa Nabi (bag 14) - Berbuka Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 13) - Allah Menginginkan Kem...
- Sifat Puasa Nabi (bag 12) - Hal-Hal Yang Boleh Dil...
- Sifat Puasa Nabi (bag 11) - Hal-Hal Yang Wajib Dit...
- Sifat Puasa Nabi (bag 10) - Sahur
- Sifat Puasa Nabi (bag 9) - Waktu Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 8) - Niat
- Sifat Puasa Nabi (bag 5) - Ancaman Bagi Yang Memba...
- Sifat Puasa Nabi (bag 4) - Targhib Puasa Ramadhan
- Sifat Puasa Nabi (bag 3) - Wajibnya Puasa Ramadhan...
- Sifat Puasa Nabi (bag 2) - Keutamaan Bulan Ramadha...
- Sifat Puasa Nabi (bag 1) - Keutamaan Puasa
- BELAJAR MAKNA RAMADHAN (bagian.1)
- Shaum, Proses Menuju Sukses
- Memaknai Sebuah Ramadhan
- Fatwa-Fatwa Tentang Ramadhan
- RAMADHAN HIKMAH PUASA BULAN YANG AGUNG
- RAMADHAN HIKMAH PUASA
- MANHAJ SALAF
- MENGENAL ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
- MENGENAL ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
- Mengenal Ulama Ahlussunnah Waljama'ah
- mengenal ulama ahlussunnah waljam'ah
- TAUHID kepada Alloh
- RAMADHAN
- perhatikan di bulan yang penuh berkah ini
- HUKUM PUASA FAIDAH DAN HIKMAHNYA
- Masalah Hati
- Riya Termasuk Syirik Kecil
- http://abuzubair.net/mutiara-nasehat-dari-syaikh-i...
- THOLABUL ILMI SEJATI
- Aqidah Islam Jalan Lu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar