Memaknai Sebuah Ramadhan
Tak terasa, ramadhan telah kembali menyapa kita. Seakan baru saja ia kita tinggalkan, dengan beragam kekurangan dan kealpaan untuk mengisinya, kini ia datang kembali. Pertanyaan yang mungkin menghinggapi setiap kita adalah, apakah yang hendak kita lakukan di ramadhan ini, apakah kita hendak mengulang kekurangan-kekurangan kita di bulan ramadhan yang lalu, dan bagaimana kita memacu ibadah kita di bulan mulia ini.
Tahun lalu bacaan qur'an kita mungkin tak habis dikhatamkan, shalat tarawih kita ,masih bolong-bolong, amalan sunnah kita banyak yang tertinggal dan .........banyak lagi yang belum diperbuat alias terlewatkan.
Pertanyaan-pertanyaan di atas tentu saja merupakan bagian dari muhasabah (introspeksi) seorang muslimah untuk tampil lebih baik dalam berislam. Demikian pula dalam hal puasa ramadhan, ketika Allah menjadi satu-satunya tujuan , maka menjadi sebuah keniscayaan untuk tampil prima dalam setiap aktivitas ramadhan.
Ramadhan yang sarat dengan janji pahala dan ampunan adalah sebuah momen yang tak layak untuk disia-siakan begitu saja. Ibarat seorang pedagang yang mengetahui adanya masa untuk meneguk laba yang luar biasa , maka seorang muslim pun akan berlomba untuk meraih laba yang luar biasa . Ia akan memilih dan memilah pula mana barang-barang dagangan yang akan memberikan laba besar ketika ia jual, pun demikian seorang muslim akan berkonsentrasi untuk mengetahui mana aktivitas positif yang akan menyebabkan diraihnya banyak pahala.
Untuk seorang muslimah ada beberapa aktivitas yang pantas menjadi prioritas di dalam meniti bulan ramadhan diantaranya :
- Memperbanyak sedekah merupakan sebuah aktivitas yang mulia. Di bulan ramadhan amalan yang satu ini perlu untuk dipacu, sesuai dengan hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam
"Rasulullah pernah ditanya sedekah apakah yang paling utama ? Beliau menjawab seutama-utamanya sedekah adalah sedekah yang dilakukan di bulan ramadhan"
(HR. Tirmidzi , baihaqi, dan Ibnu khuzaimah )Bahkan nabi sendiri terkenal sebagai orang yang sangat dermawan terlebih-lebih pada bulan ramadhan.
"Sesungguhnya Rasulullah itu lebih pemurah dibandingkan dengan angin berhembus. Dan terutama lagi di bulan ramadhan"
(HR. Tirmidzi dalam syamail Muhammadiyah) - Shalat malam berjamaah (tarawih) Berkaitan dengan shalat malam secara berjamaah ini rasul kita menyatakan
"Barangsiapa yang shalat malam bersama imam hingga selesai shalatnya, akan dituliskan baginya pahala shalat sepenuh malam untuknya"
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)Hadits ini memberitakan tentang keutamaan shalat malam secara berjamaah di bulan ramadhan melebihi shalat malam sendirian yang panjang.
- Membaca Al Quran. Nabi kita memperbanyak bacaan Al-qurannya di bulan ramadhan, sementara malaikat jibril menyimak bacaan beliau, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh bukhari. Al Quran yang diturunkan berfungsi sebagai syifa (obat) dan hudan (petunjuk) bagi orang beriman sangat penting untuk kita akrabi. Maka ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memulai mengakrabi Al Quran. Buatkan waktu khusus untuk membacanya di antara kesibukan aktivitas kita yang lain. Dan jangan lupa pelajari pula kandungan isinya dengan tafsir-tafsir yang ada (seperti tafsir ibnu katsiir, tafsir at-tabari, adwaul bayan dan kitab tafsir lain yang ditulis oleh para ulama). Disamping itu praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
- I'tikaf. I'tikaf mengandung arti menetap di masjid untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Nabi kita Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam selalu melakukan aktivitas ibadah ini pada 10 hari yang terakhir di bulan ramadhan hingga wafat beliau. Sebuah hadits tentang i'tikaf ini diriwayatkan oleh Abu hurairah Nabi dahulu beri'tikaf setiap bulan ramadhan selama sepuluh hari . Namun pada tahun dimana beliau wafat, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari (H.R. AL Bukhari). Sunah ini pun dilaksanakan juga oleh istri-istri nabi dan tentu inipun sunnah bagi muslimah, asalkan masih dalam batasan syari'at dan terhindar dari fitnah.
- Menjalankan umrah ke (baitullah) masjidil haram Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhari:
"Sesungguhnya ganjaran umrah di bulan ramadhan, sama dengan ganjaran melaksanakan haji bersamaku".
- Memperbanyak amalan-amalan akherat Beragam amalan kebajikan perlu untuk dikembangakan, dan disuburkan di bulan ramadhan. Contoh beberapa amalan yang sebaiknya diamalkan di bulan ramadhan adalah, berdo'a, istighfar, mempererat silaturahmi, bertasbih dan setiap amalan yang telah dikenal sebagai amal kebajikan, apakah yang berkaitan dengan individu atau kemasyarakatan. Inilah beberapa aktivitas yang bisa kita kita jadikan prioritas untuk memaknai ibadah ramadhan kita.
Dan akhirnya Al-madina mengucapkan dan mendo'akan semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang mampu keluar dari ramadhan dengan mereguk pahala yang dijanjikan oleh Allah. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar