Oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Maidani
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ
مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ
اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ
مِنَ اللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kamu sehingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak
lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [al-Baqarah/2:120]
Di dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa
orang-orang Yahudi dan Nasrani tiada henti-hentinya merancang makar dan
konspirasi untuk memadamkan cahaya Islam. Disadari atau tidak, pada hari
ini kaum muslimin telah dijadikan target utama mereka. Dan ayat di
atas, sebenarnya menggugah kaum muslimin agar menyadari bahwa
musuh-musuh selalu mengintai dari segala arah untuk memadamkan cahaya
Islam.
Di dalam Al-Qur‘an, jauh sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
memperingatkan umat Islam bahwa orang-orang kafir selalu berusaha
mengeluarkan dan memurtadkan kaum muslimin dari Diinul-Islam. Itulah
inti persoalannya!
Simaklah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تُطِيعُوا فَرِيقًا مِّنَ الَّذِينَ
أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari
orang-orang yang diberi Ahli Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan
kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. [Ali ‘Imran/3:100].
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تُطِيعُوا الَّذِينَ كَفَرُوا يَرُدُّوكُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ فَتَنقَلِبُوا خَاسِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir
itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran),
lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. [ Ali ‘Imran/3:149].
Akhir-akhir ini banyak bermunculan pemikiran-pemikiran sesat dan
nyeleneh yang dimunculkan oleh orang-orang kafir dari kalangan Yahudi,
Nasrani dan sebagian kaum zindiq yang mengaku muslim.
Pemikiran-pemikiran seperti ini bukanlah hal yang baru. Sebab sejak
zaman dahulu, ide tersebut juga telah mencuat ke permukaan.
Slogan-slogan sesatpun bermunculan, mulai dari slogan toleransi
beragama, pluralisme, [1] persaudaraan agama-agama, reaktualisasi hukum
Islam, pengakuan sebagai nabi baru, pengakuan mendapat wahyu,
hermeneutika,[2] liberalisasi tafsir, paham relativisme, paham
inklusivisme,[3] pengakuan sebagai imam mahdi, pembaharuan syariat
Islam, dan masih banyak lagi slogan-slogan lainnya. Sekularisasi dan
liberalisasi agama ini dibungkus dengan atribut Islam dan diklaim
sebagai bagian dari Islam. Selain itu muncul pula sebagian oknum yang
berusaha menyatukan agama-agama. Mereka menyimpulkan bahwa semua agama
itu pada hakikatnya sama, dan hanya penampilannya saja yang
berbeda-beda. Menurut mereka, bangunan agama itu nampak sama atau
serupa, atau dapat diabstrasikan menjadi sesuatu yang sama. Yang sangat
disayangkan, sebagian kaum muslimin yang awam terpengaruh dengan
propaganda sesat seperti ini.
Apalagi, di kalangan umat Islam, mulai muncul gejala umum yang
mengkhawatirkan, yakni mudahnya mengambil dan meniru metodologi
pemahaman Al-Qur‘an dan as-Sunnah yang berasal dari pemikiran dan
peradaban asing. Gerakan “impor pemikiran” semakin gencar dilakukan,
terutama oleh kalangan yang menggeluti Islamic Studies. Ironisnya,
sedikit sekali yang memiliki ketelitian dan kritis terhadap
gagasan-gagasan impor yang sebenarnya bertolak belakang dengan
pokok-pokok dasar Islam dan berpotensi menggerogoti sendi-sendi akidah
seorang Muslim.
Sebagai contoh, munculnya paham pluralisme (penyatuan agama) di
tengah-tengah umat Islam yang diusung oleh oknum-oknum yang mengaku
Islam. Sebenarnya, paham ini sudah ada pada masa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam, namun gerakannya dapat diredam hingga berakhirnya
periode generasi terbaik.
Kemudian setelah itu, gerakan ini muncul kembali dengan membuat slogan
baru untuk menipu orang-orang awam. Slogan mereka, bahwa agama-agama
seperti Yahudi, Nashrani, dan Islam, ibaratnya seperti keberadaan empat
madzhab fiqih di tengah-tengah kaum muslimin, semua agama pada
hakikatnya menuju Allah. Slogan ini ternyata disambut baik oleh kelompok
Wihdatul Wujud, al-Ittihadiyyah, al-Hululiyyah, dan yang menisbatkan
diri mereka kepada Islam dari kalangan kaum mulhid, zindiq dan
orangorang tasawwuf di Mesir, Syam, Persia dan di negara-negara lainnya.
Demikian pula, slogan ini disambut baik oleh kaum Syi’ah Rafidhah dan
sekte-sekte lainnya. Hingga sebagian dari mereka ada yang membolehkan
berpindah-pindah agama secara bebas seperti halnya berpindah-pindah
madzhab. Bahkan ada pula di antara mereka yang cenderung lebih
mengunggulkan agama Yahudi dan Nasrani daripada Islam. Hal ini banyak
ditemukan pada sebagian orang yang banyak terpengaruh dengan ilmu
filsafat.
Pada pertengahan pertama abad empat belas hijriyah, mulailah seruan
penyatuan agama itu dikumandangkan, setelah sekian lama mengakar dalam
dada para penganjurnya yang menampakkan keislaman namun menyembunyikan
kekufuran dan kesesatan. Lahirlah sebuah organisasi yang disebut dengan
Freemasonry, yakni sebuah organisasi Yahudi yang mengusung slogan
Liberty, Egality, dan Fraternity (kebebasan, persamaan dan
persaudaraan), dan mempropagandakan persaudaraan universal tanpa
memandang etnis, bangsa, dan agama. Organisasi itu muncul dengan slogan
penyatuan tiga agama besar (Yahudi, Nasrani, dan Islam), menghilangkan
fanatisme agama. Menurut mereka, semuanya adalah mukmin. Tercatat
sebagai orang yang ikut terlibat menyebarkan slogan ini adalah
Jamaluddin bin Shafdar al-Afghani pada tahun 1314 H di Turki, dan juga
diikuti oleh muridnya yang sangat gigih menyuarakannya yaitu Muhammad
‘Abduh bin Hasan at-Turkimani pada tahun 1323 H di Iskandariyah (Mesir).
[4]
Paham ini terus berkembang hingga sekarang. Sejumlah orang secara
terang-terangan menyerukannya, baik lewat lisan maupun tulisan. Mereka
tidak malu-malu lagi menyuarakannya. Misalnya Nurcholish Madjid, ia
menganggap banyak agama yang benar, tidak hanya Islam. (Teologi Inklusif
Cak Nur karya Sukidi, Kompas, 2001). Saat memberi kata pengantar buku
Pluralitas Agama Kerukunan dalam Keragaman, hlm. 6 (Penerbit Buku
Kompas, 2001), Nurcholish mengucapkan kalimat yang seolah-olah benar
namun sebenarnya batil, “Kendatipun cara, metode atau jalan keberagamaan
menuju Tuhan berbeda-beda, namun Tuhan yang hendak kita tuju adalah
Tuhan yang sama, Allah Yang Maha Esa”.
Untuk itu, iapun mengusung teori relativisme. Ia mengatakan, “Rasa
toleransi agama hanya akan tumbuh di atas dasar paham kenisbian
(relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan
kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap
manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama”.
Demikian juga Muhammad Ali, dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
membuat tulisan di harian Republika (14 Maret 2002) berjudul
Hermeneutika dan Pluralisme Agama. Ia mengajak orang agar tidak memahami
ayat Allah dalam surat Ali Imran ayat 19 dan 85 dalam bingkai teologi
eksklusif, yakni keyakinan bahwa jalan kebenaran dan jalan keselamatan
bagi manusia hanyalah dapat dilalui melalui jalan Islam. Tapi ayat ini
harus dipahami dengan teologi pluralis dan teologi inklusif.
Makanya, mereka berusaha menakwil ayatayat yang isinya mencela
orang-orang Yahudi dan Nashrani. Seperti yang dikemukakan oleh
Quraisy-Syihab tentang tafsir firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
وَلَن تَرْضَىٰ عَنكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
(Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan ridha kepadamu sampai engkau
mau mengikuti agama mereka. –Qs. al-Baqarah/2 ayat 120).
Quraisy Shihab menafsirkan, bahwa ayat di atas ditujukan secara khusus
kepada orang-orang Yahudi dan umat Nasrani tertentu yang hidup pada
zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bukan kepada umat Nasrani
dan Yahudi secara keseluruhan. Sementara diijinkannya memerangi orang
kafir bukan diperuntukkan terhadap umat Nasrani dan yang semacamnya yang
termasuk Ahli Kitab. [5]
Contoh lain, yaitu maraknya kajian fiqh yang mereka sebut Fiqh Lintas
Agama. Isinya ternyata menyerang syariat Islam dan seruan reaktualisasi
hukum Islam. Mereka sebenarnya hanyalah membeo perkataan kaum orientalis
Barat yang menyifati hukum dan syariat Islam sebagai hukum barbar.
Menurut mereka, penerapan syariat Islam akan mendiskreditkan penganut
agama lain. Mereka juga beranggapan bahwa hukum Islam merugikan kaum
wanita, bertentangan dengan HAM, tidak manusiawi; seperti hukum rajam,
potong tangan, cambuk dan dibolehkannya perbudakan.[6]
Pemikiran ini, mereka arahkan sebagai penolakan kepada hadits-hadits
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang katanya tidak sesuai
dengan semangat pluralisme inklusivisme. Mereka juga mencacimaki Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang banyak meriwayatkan hadits-hadits
tersebut.
Contoh lainnya, yaitu tentang hermeneutika. Beberapa institusi
pendidikan Islam sudah mengajarkan hermeneutika sebagai alternatif bagi
metode penafsiran Al-Qur‘an yang selama ini telah dikenal oleh umat
Islam pada umumnya. Bahkan, sekarang sudah muncul tokoh-tokoh organisasi
Islam yang begitu bersemangat menyebarkan dan mengajarkan hermeneutika,
dengan menyerukan agar metode tafsir “klasik” Al-Qur‘an tidak digunakan
lagi!
Hermeneutika, ialah metode tafsir Bible, yang kemudian dikembangkan oleh
para filosof dan pemikir Kristen di Barat menjadi metode interpretasi
teks secara umum. Oleh sebagian cendekiawan Muslim, kemudian metode ini
diadopsi dan dikembangkan, untuk dijadikan sebagai alternatif dari
metode pemahaman Al-Qur‘an yang dikenal sebagai “ilmu tafsir”.
Jika metode atau cara pemahaman Al-Qur‘an sudah mengikuti metode kaum
Yahudi-Nasrani dalam memahami Bible, maka patut dipertanyakan,
bagaimanakah masa depan kaum muslimin di Indonesia? Pertanyaan ini perlu
disampaikan kepada kita, termasuk kepada para “cendikiawan Muslim” itu.
Kanker ganas ini sedang bekerja sangat cepat menggerogoti organorgan
vital kaum muslimin. Apalagi, di kalangan umat Islam, mulai muncul
gejala umum yang mengkhawatirkan, yakni mudahnya mengambil dan meniru
metodologi pemahaman Al-Qur‘an dan as-Sunnah yang berasal dari pemikiran
dan peradaban asing. Gerakan “impor pemikiran” semakin gencar
dilakukan, terutama oleh kalangan yang menggeluti Islamic Studies (studi
Islam). Sayangnya, sedikit sekali yang memiliki sikap “teliti sebelum
membeli” gagasan-gagasan impor yang sebenarnya bertolak belakang dan
berpotensi menggerogoti sendi-sendi aqidah kaum muslimin.
Hermeneutika merupakan salah satu produk asing yang belum lama ini
dipasarkan dalam sebuah seminar nasional “Hermeneutika Al-Qur`an:
Pergulatan tentang Penafsiran Kitab Suci” di sebuah perguruan Tinggi.
Konon, tujuannya antara lain mencari dan merumuskan sebuah “hermeneutika
Al-Qur`an” yang relevan untuk konteks umat Islam di era globalisasi
umumnya, dan di Indonesia khususnya.
Karena sudah terlanjur gandrung kepada segala yang baru dan Barat
(everything new and Western), sejumlah cendekiawan yang nota bene muslim
itu menganggap hermeneutika bebas-nilai alias netral. Bagi mereka,
hermeneutika dapat memperkaya dan dijadikan alternatif pengganti metode
tafsir tradisional yang dituduh “ahistoris” (mengabaikan konteks
sejarah) dan “uncritical” (tidak kritis). Kalangan ini tidak menyadari
bahwa hermeneutika sesungguhnya sarat dengan asumsi-asumsi dan implikasi
teologis, filosofis, epistemologis dan metodologis yang timbul dalam
konteks keberagamaan dan pengalaman sejarah Yahudi dan Kristen. [7]
Di antara pendapat nyeleneh kaum liberalis ini, ialah membolehkan
mengucapkan salam kepada non muslim, membolehkan mengucapkan selamat
Natal dan selamat hari raya agama lain, membolehkan menghadiri perayaan
hari-hari besar agama lain, membolehkan doa bersama antar pemeluk agama
yang berbeda, membolehkan wanita muslimah menikah dengan laki-laki
kafir, membolehkan orang kafir mewarisi harta seorang muslim, dan masih
banyak lagi yang lainnya.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun XII/1429H/2008M.
Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi
Km.8 Selokaton Gondanrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197]
_______
Footnote
[1]. Pluralisme, ialah pemahaman yang memandang semua agama sama;
meskipun dengan jalan yang berbeda namun menuju satu tujuan: Yang
Absolut, Yang terakhir, Yang Riil. Lihat Fiqih Lintas Agama, Paramadina,
Juni 2004, hlm. 65.
[2]. Secara etimologi, istilah “hermeneutics” berasal dari bahasa Yunani
(ta hermeneutika), (bentuk jamak dari to hermeneutikon), yang berarti
hal-hal yang berkenaan dengan pemahaman dan penerjemahan suatu pesan.
Kedua kata itu merupakan derivat dari kata hermes. Yang dalam mitologi
Yunani dikatakan sebagai dewa yang diutus oleh Zeus (Tuhan) untuk
menyampaikan pesan dan berita kepada manusia di bumi. Dalam karya logika
Aristoteles, kata hermeneias, berarti ungkapan atau pernyataan
(statement), tidak lebih dari itu.
[3]. Inklusivisme, ialah pemahaman yang mengakui bahwa dalam agama-agama
lain terdapat juga suatu tingkat kebenaran. Lihat Fiqih Lintas Agama,
Paramadina, Juni 2004, hlm. 65.
[4]. Shahwatur-Rajulil Maridh, Jamaluddin al-Afghani fil-Mizan, hlm.
340. Dinukil dari al-Ibthal li Nazhariyatil- Khalath baina Dinil-Islam
wa Ghairihi minal-Adyan, hlm. 6.
[5]. Pluralitas Agama Kerukunan dalam Keragaman, hlm. 26.
[6]. Islam Liberal Paradigma Baru Wacana dan Aksi Islam Indonesia, Zuly Qodir, Pustaka Pelajar, 2003, hlm. 187-192
[7]. Adian Husaini, Majalah Gatra, edisi 3 April 2004.
http://almanhaj.or.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog BULETIN THOLABUL ILMI
-
- ▼ Agustus (11)
- ▼ Agu 24 (9)
- NABI YANG SEBENARNYA DAN NABI PALSU
- PENYELEWENGAN TERHADAP AYAT : (INGATLAH) SUATU HAR...
- SEPAK TERJANG SYI'AH DI INDONESIA
- MENELUSURI AKAR PEMIKIRAN KAUM LIBERAL
- IMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SA...
- MUNCULNYA IMAM MAHDI
- TANDA-TANDA KIAMAT
- IMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WA SA...
- PENGAKUAN HAIDAR BAGIR TENTANG SESATNYA SYIAH
- ▼ Agu 24 (9)
- ▼ Mei (9)
- ▼ Mei 10 (9)
- TAHLILAN (SELAMATAN KEMATIAN ) ADALAH BID’AH MUNKA...
- SAKARATUL MAUT, DETIK-DETIK YANG MENEGANGKAN LAGI ...
- AL-HADAAD (BERKABUNG)
- IBADAH DAN AMALAN YANG BERMANFAAT BAGI MAYIT
- POHON DI KUBURAN MERINGANKAN SIKSA?[1]
- HAL-HAL YANG MENAKUTKAN DI ALAM KUBUR
- DERITA SESUDAH MATI
- SEBUAH RENUNGAN TERHADAP KEMATIAN
- MENGINGAT MAUT, KEMATIAN PASTI DATANG
- ▼ Mei 10 (9)
- ▼ Maret (31)
- ▼ Mar 01 (31)
- Keutamaan Dan Kemuliaan Do'a
- PENGHALANG-PENGHALANG DO'A
- ORANG YANG DIKABULKAN DO'ANYA
- WAKTU-WAKTU YANG MUSTAJAB
- BERDO’A KEPADA SELAIN ALLAH
- MEMOHON KEPADA ALLAH DENGAN KEDUDUKAN PARA NABI AT...
- BURUK SANGKA KEPADA ALLAH
- MEMBACA ISTIGHFAR UNTUK ORANG KAFIR
- MENGGANTUNGKAN DO’A DENGAN KEHENDAK
- MENINGGALKAN DOA
- BERLEBIHAN DALAM BERDO’A
- Fatwa ulama
- Fatwa ulama
- DOAKANLAH, WAHAI RASULULLAH, UNTUK KESEMBUHANNKU, ...
- PENJELASAN BAHWA YANG DISYARI'ATKAN DALAM MENGHITU...
- DO’A IBU JURAIJ
- TAUBATNYA ORANG YANG BANYAK BERBUAT MAKSIAT
- SEORANG PENYANYI YANG BERTAUBAT DITANGAN IBNU MAS’...
- AKU BERTAUBAT KEMUDIAN AKU KEMBALI KEPADA KEMAKSIA...
- KAPAN WAKTU BERDOA?
- DEFINISI TASBIH, NAMA-NAMA TASBIH, BAHAN DASAR PEM...
- KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG MENGUSAP MUKA DENG...
- PAGI HARI : ANTARA TIDUR DAN DZIKIR
- SALAH FAHAM TERHADAP DO'A NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI...
- BAIK DAN HALAL ADALAH SYARAT DITERIMANYA DOA
- SEGERALAH BERTAUBAT KEPADA ALLAH!
- KEWAJIBAN BERTAUBAT KEPADA ALLAH DAN TUNDUK MEREND...
- TAUBAT NASHUHA
- KEUTAMAAN DAN BENTUK MAJLIS DZIKIR
- DZIKIR KUNCI KEBAIKAN
- TIDAK MELAMPAUI BATAS DALAM BERDO'A
- ▼ Mar 01 (31)
- ▼ Februari (27)
- ▼ Feb 08 (27)
- AKHLAK SALAF, AKHLAK MUKMININ DAN MUKMINAT
- AKHLAK SALAF CERMINAN AKHLAK AL-QURAN DAN AS-SUNNA...
- ADAB-ADAB IKHTILAF
- MACAM-MACAM IKHTILAF ke.2
- MACAM-MACAM IKHTILAF ke.1
- FIKIH IKHTILAF [MEMAHAMI PERSELISIHAN PENDAPAT MEN...
- ETIKA BERBEDA PENDAPAT
- HUKUM MENCARI-CARI RUKHSAH PARA FUQAHA' DAN MENGGA...
- HUKUM MENCARI-CARI RUKHSAH PARA FUQAHA' KETIKA TER...
- TIDAK ADA YANG PERLU DIBINGUNGKAN DALAM MENGHADAPI...
- SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP PERBEDAAAN MADZHAB
- BILAKAH DIAKUINYA PERBEDAAN PENDAPAT
- TIDAK BOLEH BAGI PARA PENUNTUT ILMU SALING MENJELE...
- BAGAIMANAKAH SIKAP KITA TERHADAP PERSELISIHAN YANG...
- DHOWABITH [BATASAN-BATASAN] PERSELSIIHAN YANG DIPE...
- BAGAIMANAKAH SALAF DALAM MENJAGA NIAT MEREKA SERTA...
- HARAP DAN TAKUT BUAH KEIKHLASAN
- MENJAGA KEBAIKAN
- CONTOH KHILAF (PERBEDAAN PENDAPAT) DI ANTARA PARA ...
- Kembalinya Pemberi Fatwa Kepada Yang Benar, Pemint...
- SIAPAKAH YANG LAYAK DIBERI AMANAH?
- PERHATIAN SYAIKH AL-ALBANI TERHADAP MASALAH REMAJA...
- PERINTAH BERLAKU JUJUR DAN LARANGAN BERBUAT DUSTA
- JALAN MENUJU KEMULIAN AKHLAQ
- PENTINGNYA KEJUJURAN DEMI TEGAKNYA DUNIA DAN AGAMA...
- MARAH YANG TERPUJI
- KUNCI SUKSES BERMU'AMALAH
- ▼ Feb 08 (27)
- ▼ Januari (121)
- ▼ Jan 02 (82)
- Syarah Adabul Mufrad jilid 1 (dari 2)
- Subulus Sallam
- Sirah Nabi Muhammad Shalallahu'alaihi Wa Salam
- Silsilah Hadits Shahih
- Sifat Shalat Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam
- Sifat Perniagaan Nabi
- Hanya Untukmu Anakku
- Shahih Thibbun Nabawi
- Shahih tafsir ibnu katsir juz amma
- Shahih Fiqih Sunnah 1-5
- Shahih Fadhail A'mal 1-2
- SHAHIH DAN DHAIF KITAB AL-ADZKAR KUMPULAN DOA DAN ...
- Shahih Asbabun Nuzul
- Sedekah Menolak Bala
- Seakan ini Shalat pertamaku
- Salah Kaprah Dalam Beragama
- Ruh Seorang Mukmin Tergantung pada Utangnya?
- Risalah Nikah
- Rintangan Setelah Kematian
- Riba dan Tinjauan Praktis Perbankan Syariah
- Rasulullah Berkisah tentang Surga dan Neraka
- Rahasia Doa Mustajab
- Politik Islam
- Pesona SURGA
- Pengantar Ilmu Tafsir
- Panduan Memilih Pemimpin dan Wakil Rakyat
- Panduan Lengkap Shalat Tahajjud
- Murnikan Tauhid Jauhkan Syirik
- Merekalah Golongan yang Selamat
- Meraih Berkah dengan Shalat Berjamaah
- Menjemput Taubat Sebelum Terlambat
- Menjawab Ayat dan Hadits Kontroversi
- Menjadi Istri Paling Bahagia
- Menimbang Ajaran Syi'ah
- Memetik Hikmah dari Telaga Sunnah 1-3
- Membongkar Praktik Sihir dan Perdukunan
- Memandikan dan Mengkafani
- Meluruskan Sejarah Menguak Tabir Fitnah
- Manhaj Aqidah Imam Asy-Syafii
- Manajemen Umur
- Malapetaka Akhir Zaman
- Mahkota Pengantin
- Kumpulan Shalat Sunnah dan Keutamaannya
- Kisah Shahih Para Nabi
- Kesalahan Seputar Ibadah
- Jangan Salah Mendidik Buah Hati
- Jalan Menuju Surga yang Didambakan
- Jadilah Salafi Sejati
- Islam Menjawab Tuduhan
- Jangan Takut Menatap Masa Depan
- Ibu Ajari Aku Shalat
- HARI KIAMAT SUDAH DEKAT
- Hal-hal yang Wajib Diketahui Setiap Muslim
- Hadits-Hadits Lemah dan Palsu dalam Ibadah
- Hadits Shahih yang Disalahpahami
- Hadits Lemah & Palsu Dalam Kitab Durratun Nashihin...
- Fiqih Sunnah Wanita
- Fiqih Dakwah Ummahatul Mukminin
- Fikih Asma’ul Husna
- Fatwa-Fatwa Wanita dan Keluarga
- Fatwa-Fatwa Terkini jilid 1 s/d 3
- FATWA-FATWA TENTANG WANITA
- Fatwa-Fatwa Jual Beli
- Fatwa Ibnu Taimiyah
- Fathul Majid
- Fadhilah Shalawat kepada nabi Shallallaahu 'Alaihi...
- Ensiklopedia Bid'ah
- ENSIKLOPEDI SHALAT
- Ensiklopedi Islam Al-Kamil
- ENSIKLOPEDI FIQIH PRAKTIS
- Ensiklopedi Anak
- Ensiklopedi Amalan Muslim
- Ensiklopedi Adab Islam
- Dzikir Pagi Petang dan Sesudah Shalat Fardhu
- Doa dan wirid
- Dahsyatnya Neraka
- Cinta Buta
- Cara Mudah Mencari Rizki
- Bulughul Maram
- Buku Induk Akidah Islam (Syarah Aqidah Wasithiyah
- Buku Induk Akidah Islam
- Bingkisan Terindah untuk Ayah Bunda
- ▼ Jan 01 (39)
- Berhujjah Dengan Hadits Ahad
- Bencana Ilmu
- Beginilah Islam Melindungi Wanita
- Beginilah Cara Mengamalkan al-Quran
- Begini Seharusnya Mendidik Anak (HC)
- Bangga dengan Jenggot
- Balasan Sesuai dengan Perbuatan
- Bahaya Penyakit Waswas dan Solusinya
- Bagaimana Menghadapi Musibah?
- Bagaimana Bila Penguasa Zhalim?
- Kitab Al-Wajiz
- Al-Masaa'il Set
- Al-Lu-lu wal Marjan
- Al-Kaba’ir
- Al-Bidayah wa Nihayah (Masa Khulafaur Rasyidin)
- AL HABIB
- Al Adzkar
- 99 Kisah Orang Shalih
- Agar Suami Disayang Istr
- Agar Istri Disayang Suami
- Agar Anda Dicintai Nabi
- Adil Terhadap Para Istri
- Adakah Siksa Kubur
- Ada Apa Setelah Mati?
- Ada Apa dengan Wahabi
- Ad-daa' Wad Dawaa'
- 76 Dosa Besar yang Dianggap Biasa
- 70 Kekeliruan Wanita
- 60 Biografi Ulama Salaf
- 47 Keutamaan Shalat Tahajud
- 40 Manfaat Shalat Berjamaah
- 10 Sahabat Nabi Dijamin SURGA
- 33 Kesalahan Khatib Jum'at
- 297 Larangan dalam Islam
- 20 Dosa Besar Wanita
- 221 Kesalahan Dalam Shalat Beserta Koreksinya
- 100 Keistimewaan Rasulullah Dan Umatnya di Sisi Al...
- 1 Jam Belajar Mengurus Jenazah
- Syarah Arba'in An-Nawawi
- ▼ Jan 02 (82)
- ▼ Agustus (11)
- ▼ 2011 (154)
- ▼ Desember (15)
- ▼ Des 04 (15)
- MENYAMBUNG SILATURAHMI MESKIPUN KARIB KERABAT BERL...
- TIDAK TAKUT CELAAN PARA PENCELA DALAM BERDAKWAH DI...
- TIDAK ADA KESULITAN DALAM ISLAM
- MEMILIH YANG DIYAKINI DAN MENINGGALKAN KERAGUAN
- EMPAT ORANG YANG DILAKNAT NABI
- BANGUNAN ISLAM (SYARAH RUKUN ISLAM)2
- BANGUNAN ISLAM (SYARAH RUKUN ISLAM)
- GHARQAD, POHON YAHUDI?
- SYARAH HADITS JIBRIL TENTANG ISLAM, IMAN DAN IHSAN...
- SYARAH HADITS JIBRIL TENTANG ISLAM, IMAN DAN IHSAN...
- JANGAN MENCELA SAHABAT RASULULLAH!
- Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kep...
- Wasiat Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam kepada Ib...
- Berpegang Teguh dengan Sunnah.Bagaikan Menggengam ...
- BIRRUL WALIDAIN (Berbakti Kepada Kedua Orang Tua)
- ▼ Des 04 (15)
- ▼ November (37)
- ▼ Nov 27 (37)
- AYAH MEMAKSA PUTRANYA MENIKAH
- ANAK PEREMPUAN JANGAN DIPAKSA ATAS PERNIKAHAN YANG...
- HUKUM ASALNYA ADALAH POLIGAMI
- Poligami Itu Sunnah Dan Tafsir Ayat Poligami
- Wanita Tidak Boleh Menikahkan Diri Sendiri, Wanita...
- Menjalin Hubungan Sebelum Menikah, Obrolan Wanita ...
- Nikah Mut’ah, Dalil-Dalil Yang Mengharamkannya, Pe...
- TIDAK ADA KONTRADIKSI DI DALAM AYAT POLIGAMI
- HUKUM MENYANDINGKAN KEDUA MEMPELAI DI HADAPAN KAUM...
- MENIKAH DENGAN NIAT TALAK
- MAHAR BERLEBIH-LEBIHAN
- SIAPAKAH ORANG-ORANG YANG KUFU' (SAMA DAN SEDERAJA...
- NASEHAT BAGI WANITA YANG TERLAMBAT NIKAH
- TABDZIR DAN BERLEBIH-LEBIHAN DALAM PESTA PERNIKAHA...
- WANITA-WANITA YANG DILARANG DINIKAHI
- NABI MEMAKRUHKAN SEORANG SUAMI MEMANGGIL ISTERINYA...
- Apakah Poligami Itu Dianjurkan ?
- MENYELESAIKAN PERSELISIHAN ANTARA ISTERI-ISTERI
- TIDAK ADA KEWAJIBAN BAGI SEORANG SUAMI UNTUK MENYA...
- KEWAJIBAN MENYAMARATAKAN (SECARA ADIL) SEMUA ISTER...
- SESEORANG DILARANG MEMINANG PINANGAN SAUDARANYA
- PERNIKAHAN ADALAH FITRAH BAGI MANUSIA
- PERNIKAHAN YANG DILARANG DALAM SYARI'AT ISLAM
- DIHARAMKAN MENGGAULI ISTERI YANG SEDANG HAIDH
- TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM : KHITBAH (PEMINA...
- TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM : AQAD NIKAH
- Anjuran Untuk Menikah : Nikah Adalah Sunnah Para R...
- Anjuran Untuk Menikah : Menikah Dapat Mengembalika...
- Anjuran Untuk Menikah : Sebagian Ucapan Para Sahab...
- PERMASALAHAN : ORANG YANG MENIKAH DENGAN NIAT AKAN...
- MENEPIS KEKELIRUAN PANDANGAN TERHADAP POLIGAMI
- KEINDAHAN POLIGAMI DALAM ISLAM
- SYARAT- SYARAT DAN ADAB POLIGAMI
- SYARAT DAN ADAB POLIGAMI
- NIKAH DENGAN ORANG KAFIR
- NIKAH MUT'AH (KAWIN KONTRAK)
- KEMUNGKARAN-KEMUNGKARAN DALAM PERNIKAHAN
- ▼ Nov 27 (37)
- ▼ Oktober (56)
- ▼ Okt 17 (11)
- MENZIARAHI KOTA MADINAH AL-MUNAWARAH*
- U M R A H
- HAL-HAL YANG MEMBATALKAN HAJI•
- HAL-HAL YANG TERLARANG KETIKA IHRAM
- RUKUN-RUKUN HAJI
- SUNAH-SUNAH HAJI
- AMBILLAH MANASIK HAJIMU DARIKU (SIFAT HAJI NABI SH...
- MIQAT (WAKTU ATAU TEMPAT YANG DITENTUKAN)
- HAJI ANAK KECIL DAN BUDAK
- KEUTAMAAN HAJI DAN UMRAH
- TUDUH DAN MENUDUH PAHAM DAN BELUM PAHAM TAPI MENUD...
- ▼ Okt 12 (22)
- PENJELASAN BAHWA AL-QUR'AN LEBIH MEMBUTUHKAN AS-SU...
- PENJELASAN BAHWA AS-SUNNAH MERUPAKAN KETERANGAN AL...
- ORANG YANG BERFATWA HARUS MENGETAHUI ATSAR
- SETELAH ADA HADITS SHAHIH, TIDAK BOLEH MENGATAKAN ...
- PENGERTIAN SUNNAH
- NAMA-NAMA DAN SIFAT AHLUS SUNNAH
- SUNNAH ADALAH KENIKMATAN
- KEDUDUKAN SUNNAH
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- PERNYATAAN PARA IMAM UNTUK MENGIKUTI SUNNAH DAN ME...
- SEDIKIT DAN SESUAI SUNNAH LEBIH BAIK DARIPADA BANY...
- Salah Paham Dan Jawabannya ke-3 dari 3
- Salah Paham Dan Jawabannya ke-2 dari 3
- SALAH PAHAM DAN JAWABANNYA
- KEDUDUKAN ORANG YANG MENGAMALKAN SUNNAH DAN PELAKU...
- KETERASINGAN SUNNAH DAN AHLU SUNNAH DI TENGAH MARA...
- SUNNAH, JUGA MERUPAKAN WAHYU
- SUNNAH, SUMBER AGAMA
- SUNNAH, ANTARA MUSUH DAN PEMBELANYA
- MENGAGUNGKAN SUNNAH
- ▼ Okt 07 (22)
- PENGERTIAN BID’AH MENURUT SYARI’AT
- PENGERTIAN BID’AH MENURUT SYARI’AT
- PENGERTIAN BID’AH MENURUT SYARI’AT
- KOMPARASI MAKNA BID’AH SECARA LUGHAWI DAN SYAR’I
- HUKUM UPACARA PERINGATAN MALAM NISFI SYA'BAN
- HUBUNGAN ANTARA IBTIDA’ DENGAN IHDAATS
- PENGERTIAN BID'AH MACAM-MACAM BID'AH DAN HUKUM-HUK...
- LATAR BELAKANG YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA BID'AH
- SIKAP TERHADAP PELAKU BID’AH DAN MANHAJ AHLUS SUNN...
- BEBERAPA CONTOH BID’AH MASA KINI, Bagian Pertama d...
- BEBERAPA CONTOH BID’AH MASA KINI
- PENGERTIAN BID’AH DALAM SEGI BAHASA[1]
- HUKUM MERAYAKAN HARI KELAHIRAN NABI DI MASJID
- HUBUNGAN ANTARA BID’AH DENGAN SUNNAH
- HUKUM MENZIARAHI KUBURAN GURU TAREKAT SUFI DAN MEM...
- HUBUNGAN ANTARA BID’AH DENGAN MAKSIAT
- HUBUNGAN ANTARA BID’AH DENGAN MAKSIAT
- HUBUNGAN BID’AH DAN MASLAHAT MURSALAH
- HUKUM MERAYAKAN MALAM ISRA' MI'RAJ
- HUKUM MENYIAPKAN MAKANAN PADA TANGGAL DUA PULUH TU...
- Pembahasan Seputar Bid'ah,TASBEH
- Bembahasan Seputar Bid'ah,SIAPA YANG MEMBEDAKAN BE...
- ▼ Okt 17 (11)
- ▼ September (24)
- ▼ Sep 23 (13)
- WAJIB MENGENAL BID’AH DAN MEMPERINGATKANNYA
- Cara Ahlul Bid'ah Beragumentasi # 2
- CARA AHLUL BID’AH BERARGUMENTASI # 1
- ANTARA BID’AH DAN AHLU BID’AH
- SEBAB-SEBAB BID’AH
- SETIAP KESESATAN DI NERAKA
- BID’AH DAN NIAT BAIK
- ANTARA ADAT DAN IBADAH
- AKHIR KESUDAHAN AHLI BID’AH
- PERINGATAN MAULID NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALL...
- BID’AH-BID’AH SEPUTAR QIRA’AH (BACAAN AL-QUR’AN)
- Mengurai Benang Merah Antara Ahlul Bid'ah Dengan Y...
- SEPUTAR BID’AH SHALAT TARAWIH
- ▼ Sep 23 (13)
- ▼ Agustus (7)
- ▼ Agu 11 (7)
- Bahaya Menolak Hadits Ahad sebagai Hujjah dalam Aq...
- Manhaj Salaf – Jalan Tepat Dalam Memahami Islam
- Salaf, Sebaik-baiknya Generasi Ummat Ini
- Kenapa kita harus mengikuti AS SALAF ?
- Rambu-rambu Dalam Beragama Agar Tidak Menyimpang
- Hakikat Sombong adalah Menolak Kebenaran dan Merem...
- Janganlah Menjauhkan Diri Dari Sunnah
- ▼ Agu 11 (7)
- ▼ April (9)
- ▼ Apr 01 (9)
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- BANTAHAN TERHADAP SITUS DAN BLOG PENENTANG MANHAJ ...
- Jaring-jaring Setan itu Bernama Ghuluw
- Menyikapi Perbedaan Pendapat
- ▼ Apr 01 (9)
- ▼ Desember (15)
- ▼ 2010 (90)
- ▼ September (49)
- ▼ Sep 26 (9)
- Apakah Tanggung Jawab Sebuah Keluarga Islam ?
- Muslimah Waspadalah...! akan Racun-Racun Hati
- Muslimah Menjunjung Panji Islam,Pahala Kaum Hawa d...
- Kiat Bergaul,Menjauhi Adu Domba dan bagaimana Mewa...
- Kaum Wanita, Sebelum dan Sesudah Islam,
- IKTILAT.dan KALIAN MESTI JAUHI !
- Ada Apa Dibalik Pernikahan ?seperti apakah istri i...
- 10 Nasehat Untuk Wanita
- Di Antara Berjuta Cinta
- ▼ Sep 15 (8)
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 8
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 7
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 6
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 5
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 4
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 3
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 2
- Mereka Bertanya Tentang Manhaj Salaf 1
- ▼ Sep 01 (8)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 5)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 4)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 3)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 2)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 1)
- Hukum Shalat 'Ied
- Mendulang Sunnah Nabi pada Hari Raya 'Iedul Fitri
- Seputar Lailatul Qadar (Beberapa Kekeliruan Kaum M...
- ▼ Sep 26 (9)
- ▼ Agustus (39)
- ▼ Agu 28 (10)
- Sifat Puasa Nabi (bag 21) - Sholat Tarawih
- Sifat Puasa Nabi (bag 20) - I'tikaf
- Sifat Puasa Nabi (bag 17) - Kafarat
- Sifat Puasa Nabi (bag 19) - Malam Lailatul Qadar
- Sifat Puasa Nabi (bag 18) - Fidyah
- Sifat Puasa Nabi (bag 16) - Qadha
- Sifat Puasa Nabi (bag 15) - Pembatal-Pembatal Puas...
- Sifat Puasa Nabi (bag 14) - Berbuka Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 13) - Allah Menginginkan Kem...
- Sifat Puasa Nabi (bag 12) - Hal-Hal Yang Boleh Dil...
- ▼ Agu 24 (10)
- Sifat Puasa Nabi (bag 11) - Hal-Hal Yang Wajib Dit...
- Sifat Puasa Nabi (bag 10) - Sahur
- Sifat Puasa Nabi (bag 9) - Waktu Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 8) - Niat
- Sifat Puasa Nabi (bag 5) - Ancaman Bagi Yang Memba...
- Sifat Puasa Nabi (bag 4) - Targhib Puasa Ramadhan
- Sifat Puasa Nabi (bag 3) - Wajibnya Puasa Ramadhan...
- Sifat Puasa Nabi (bag 2) - Keutamaan Bulan Ramadha...
- Sifat Puasa Nabi (bag 1) - Keutamaan Puasa
- BELAJAR MAKNA RAMADHAN (bagian.1)
- ▼ Agu 28 (10)
- ▼ September (49)
- Makna Dan Hukum Zakat Secara Umum
- HUKUM ZAKAT (2) Faedah-faedahnya dan Harta yang Wa...
- HUKUM ZAKAT (1) Faedah-faedahnya dan Harta yang Wa...
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 5)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 4)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 3)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 2)
- Berhari Raya Bersama Salafus Shalih (bag 1)
- Hukum Shalat 'Ied
- Mendulang Sunnah Nabi pada Hari Raya 'Iedul Fitri
- Seputar Lailatul Qadar (Beberapa Kekeliruan Kaum M...
- ▼ 8 (39)
- Sifat Puasa Nabi (bag 21) - Sholat Tarawih
- Sifat Puasa Nabi (bag 20) - I'tikaf
- Sifat Puasa Nabi (bag 17) - Kafarat
- Sifat Puasa Nabi (bag 19) - Malam Lailatul Qadar
- Sifat Puasa Nabi (bag 18) - Fidyah
- Sifat Puasa Nabi (bag 16) - Qadha
- Sifat Puasa Nabi (bag 15) - Pembatal-Pembatal Puas...
- Sifat Puasa Nabi (bag 14) - Berbuka Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 13) - Allah Menginginkan Kem...
- Sifat Puasa Nabi (bag 12) - Hal-Hal Yang Boleh Dil...
- Sifat Puasa Nabi (bag 11) - Hal-Hal Yang Wajib Dit...
- Sifat Puasa Nabi (bag 10) - Sahur
- Sifat Puasa Nabi (bag 9) - Waktu Puasa
- Sifat Puasa Nabi (bag 8) - Niat
- Sifat Puasa Nabi (bag 5) - Ancaman Bagi Yang Memba...
- Sifat Puasa Nabi (bag 4) - Targhib Puasa Ramadhan
- Sifat Puasa Nabi (bag 3) - Wajibnya Puasa Ramadhan...
- Sifat Puasa Nabi (bag 2) - Keutamaan Bulan Ramadha...
- Sifat Puasa Nabi (bag 1) - Keutamaan Puasa
- BELAJAR MAKNA RAMADHAN (bagian.1)
- Shaum, Proses Menuju Sukses
- Memaknai Sebuah Ramadhan
- Fatwa-Fatwa Tentang Ramadhan
- RAMADHAN HIKMAH PUASA BULAN YANG AGUNG
- RAMADHAN HIKMAH PUASA
- MANHAJ SALAF
- MENGENAL ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
- MENGENAL ULAMA AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH
- Mengenal Ulama Ahlussunnah Waljama'ah
- mengenal ulama ahlussunnah waljam'ah
- TAUHID kepada Alloh
- RAMADHAN
- perhatikan di bulan yang penuh berkah ini
- HUKUM PUASA FAIDAH DAN HIKMAHNYA
- Masalah Hati
- Riya Termasuk Syirik Kecil
- http://abuzubair.net/mutiara-nasehat-dari-syaikh-i...
- THOLABUL ILMI SEJATI
- Aqidah Islam Jalan Lu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar