Assalamualaikum Tholabul ilmi sejati terimakasih atas kunjunganya di link ini semoga bermanfaat untuk kita semua.dan semoga Alloh memberikan Hidayah taufik untuk kita silahkan kritik dan saran antum

Senin, 23 Agustus 2010

Shaum, Proses Menuju Sukses

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan salah). Maka barangsiapa di antara kalian hadir di bulan itu, maka hendaklah ia shaum." (Al-Baqarah: 185).

Kaum muslimin rahimakumullah!
Perintah shaum (puasa) dalam Alquran dikaitkan dengan kepastian target mencapai sukses, "... pasti kalian menjadi orang yang takwa."(Al-Baqarah: 183). Allah SWT menempatkan kata tattaquun dalam bentuk aktif (mudhare) sedang dan akan bertakwa, hal ini menunjukkan bahwa target utama tercapainya ketakwaan seseorang harus melalui proses.

Ketika Ramadhan tiba proses menuju pendewasaan ruhani mulai bergulir; kebiasaan ibadah meningkat, semangat berzikir, salat berjamaah, melaksanakan aktivitas-aktivitas infak, shadaqah begitu kondusif. Menahan lapar, haus, seksual, mulai fajar hingga terbenam matahari dengan tulus dilaluinya. Membaca Alquran sampai khatam (tamat) ditempuh dengan semangat membara. Hal yang wajar jika amaliah di bulan suci Ramadhan begitu spektakuler dilaksanakan kaum muslimin. Inilah proses tercapainya derajat takwa yang akan membawa kepada kesuksesan.

Dewasa ini kita memerlukan generasi-generasi yang sarat dengan mental qur'ani. Mereka adalah yang dengan kesabaran, keikhlasan, ibadah, ihsan, dan keteguhan jiwanya terbentuk melalui proses pembinaan di bulan Ramadhan.

Pendidikan apakah yang diberikan Ramadhan untuk menuju sukses? Di antaranya ialah sabar, ikhlas, ibadah, ihsan, dan istiqamah.

Sabar

Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Huzaimah ditegaskan. "Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan ganjaran kesabaran adalah surga." Sabar adalah memilih nilai agama dan mengesampingkan hawa nafsu. Di saat tidur lelap kita bangun untuk sahur. Masih terasa kantuk segera mengambil air wudu untuk melaksanakan salat subuh dilanjutkan dengan ta'lim kuliyah subuh. Mata sayu karena kurang tidur, tubuh letih, tetapi dengan kesabarannya dijalani dengan penuh semangat. Inilah pendidikan sabar. "Wahai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan salat sebagai penolong kalian."(Al-Baqaah: 153).

Ikhlas

Kata ikhlas memiliki makna yang erat kaitannya dengan Akidah, ialah melaksanakan aktivitas semata-mata mengharapkan keridhaan-Nya. Menggantungkan segala kehidupannya hanya kepada Allah. Allahu al-Shamad (Al-Ikhlas: 2). Satu-satunya suat yang dinamai Al-Ikhlas, berbicara tentang tauhid dalam mengesakan-Nya. Puasa di bulan Ramadhan hanya dapat dilaksanakan dengan ikhlas. Karena itu, orang melaksanakan puasa tidak karena riya, dalam puasa keutamaan mengharapkan keridhaan-Nya adalah segala-galanya.

"Waridhwanum minallahi akbar." (At-Taubah: 72).

Ibadah

Ibadah adalah penghambaan diri kepada Allah SWT, pelaksanaan ibadah di bulan Ramadhan begitu semangat dan indah. Demikianlah Ramadhan sarana terbaik dalam melaksanakan pembiasaan ibadah. Ibadah adalah panggilan ruhaniah menuju Ilahi.

"Dan tidaklan aku ciptakan jin dan manusia semata-mata untuk menyembah kepada-Ku." (Adz-Dzariyat: 56).

Ihsan

Ihsan ialah berbuat baik yang diimplementasikan dengan sikap meyakini seluruh akitivitasnya disaksikan oleh Yang Maha Agung. Dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 177 ditandaskan bahwa ihsan itu adalah memberikan harta yang dicintainya kepada karib kerabatnya, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang minta-minta dan orang yang dimerdekakan. menyedekahkan harta yang dicintainya merupakan wujud ihsan.

Istiqamah

Istiqamah adalah teguh pendirian, disiplin, tidak tergoyahkan. Di antara ayat kauniyah yg menggambarkan istiqamah, digambarkan dengan ikan yang hidup di laut. Sekalipun air yang ada di laut rasanya asin, tetapi ikan itu tubuhnya tidak ikut asin. Mengapa? karena ikan itu memiliki ruh, karena ia hidup. Apabila ikan itu tidak memiliki ruh, tentu diberi garam ia akan ikut asin; diberi gula ia akan ikut manis; diberi cuka akan asam. Mengapa demikian? karena ia mati. Orang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan mereka tengah menurunkan ruh Alquran ke dalam jiwanya untuk menuju hidup.

"Dan demikianlah Kami wahyukan (Alquran) kepadamu (Muhammad) untuk menghidupkan hati." (Asy-Syura: 52). Orang yang memiliki ruh Alquran mereka sanggup menunjukkan pribadi disiplin, teguh pendirian.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!
Kelima pendidikan di atas sungguh merupakan proses yang diperoleh pada bulan Ramadhan. Dengan puasa, kelima hal tersebut tumbuh dengan subur pada jiwa setiap hamba Allah yang merindukan keridhaan-Nya. Kelima kualitas ini akan menghantarkan kepada derajat takwa, puncak kesuksesan yang sanggup memeberikan cahaya imani pada kegersangan pribadi, kesombongan, kepongahan, kekuasaan dan pribadi yang cacat.

Oleh: Nandang Koswara, M.Pd. (Pengajar perguruan Darul Hikam, Bandung, Indonesia, dan pemerhati pendidikan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog BULETIN THOLABUL ILMI