Assalamualaikum Tholabul ilmi sejati terimakasih atas kunjunganya di link ini semoga bermanfaat untuk kita semua.dan semoga Alloh memberikan Hidayah taufik untuk kita silahkan kritik dan saran antum

Kamis, 30 September 2010

Keluarga Sakinah

Mengembangkan Kecerdasan Anak

Apakah anakku cerdas ? ... Bagaimana aku mengetahui anakku berbakat ? ... Dan hal-hal apa sajakah yang harus aku lakukan untuk mengembangkan kecerdasan anak ?

Fase Perkembangan Anak

  1. Kelahiran - usia 1 tahun.
    Menggerak-gerakkan anggota badan, tersenyum dan memandang. Pada bulan ke-4 mulai mengenali ibunya, dan menangis apabila ditinggalnya. Pada bulan ke-6, mulai bisa menjawab orang yang memanggil namanya.

  2. Usia 1 - 5 tahun
    Mulai belajar mengetahui beberapa kalimat, dan mulai bisa menyusun kalimat (beberapa kata) secara umum, bisa memakai baju dan sepatu.

  3. Usia 2 - 4 tahun
    Menyukai cahaya lampu, dan merasa sedih atau ketahukan jika gelap.

  4. Usia 6 - 12 tahun
    Mulai bisa membaca, menulis dan menggambar.

Ada sejumlah kegiatan untuk mengembangkan kecerdasan anak

  1. Menghafal Al-Qur'an pada tahapan pertama pendidikan untuk membantu penguatan daya ingat dan akalnya.

  2. Kisah-kisah, untuk membantunya berfikir ilmiah, seperti kisah yang bisa mengembangkan imajinasi anak.

  3. Permainan, lebih khusus lagi permainan visualisasi. Sebab permainan ini sangat besar pengaruhnya bagi pengembangan kecerdasan. Oleh karena itu perlu diberikan motivasi kepada orang tua agar memberikan permainan ini.

  4. Pendidikan olah raga

  5. Kegiatan-kegiatan yang bisa dipelajari.

Bagaimana aku bisa mengenali bahwa anakku berbakat ?
Di bawah ini adalah ciri-ciri yang bisa dikenali bahwa anak anda berbakat:

  1. Anak mulai belajar sesuatu sebelum menginjak usia perkembangannya.

  2. Masa puber lebih cepat

  3. Memperhatikan terhadap situasi dan kondisi.

  4. Belajar berbicara lebih cepat daripada fase perkembangan jasmaninya.

  5. Percaya diri.

Hal-hal apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan anak?

  1. Menyediakan mainan-mainan "bongkar-pasang" sedini mungkin.

  2. Memotivasi orang tua untuk menceritakan kisah-kisah yang mendukung perkembangan imajinasi anak, seperti jika kita pergi ke kebun binatang di salah satu bagiannya, misalnya bagian burung. Maka kita bisa menanyakan kepada anak kita, "Kenapa kamu melihat burung? Terkadang ada yang memberitahumu bahwa dia terbang mengepakkan sayapnya dan berhenti. ... Maka ini adalah imajinatif sifatnya. Dan anda bisa meminta anak anda untuk menceritakan kembali apa yang ia lihat.

  3. Berusahalah untuk menjawab pertanyaan anak anda walaupun terkadang berat bagi anda, atau riskan untuk menjawabnya.

Lakukanlah hal-hal diatas, sehingga tidak terganggu perkembangan kecerdasan anak anda, dan berikanlah kesempatan yang cukup kepadanya untuk bisa mengungkapkan pengalaman-pengalaman atau hal-hal yang ia lihat, atau bisa mengungkapkan kesulitan yang ia alami, dan usahakanlah agar anakmu tidak duduk berlama-lama di depan televisi.

Abul Ainain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog BULETIN THOLABUL ILMI