Bermu'amalah dengan Suami
Di bawah ini adalah sejumlah nasihat untuk para wanita secara umum dan para isteri secara khusus sebagai bahan pertimbangan dalam bermuamalah dengan suami dalam kehidupan sehari-hari di dalam rumah tangga, menghadapi masalah, ketidakcocokan, kekurangharmonisan, dan lain-lainnya.
-
Apakah suami memahami keinginanmu. Andai suamimu termasuk orang yang bisa memahami keinginanmu, maka usahakanlah mencari waktu yang munasib (sesuai) untuk memberitahu suami bahwa engkau ingin berbicara dengannya dan mengungkapkan permasalahanmu, misalnya pada malam hari selepas anak-anak tidur dan suasana kondusif. Dan hindarilah waktu-waktu dimana anak-anak masih ramai, sebab hal itu akan menyebabkan suamimu tidak perhatian dengan apa yang engkau sampaikan, sebab sebagian suami terkadang hambar dalam diskusi keluarga karena perhatiannya terganggu dengan hal lain, dan itu bukan karena maksud dia begitu, maka perhatikanlah. Adapun jika suamimu tidak pandai memahami keadaanmu bahkan terkadang malah semakin bertambah jauh, maka usahakanlah untuk langsung berbicara dengan suamimu dan mulailah dari dirimu dalam membicarakan masalah yang kamu hadapi. Maka jarang sekali suami yang akan terus diam bahkan dia akan meresponmu dengan baik. Jika suamimu demikian adanya, maka ia termasuk kelompok orang yang tidak memberi kecuali sampai engkau memberi kepadamu (berkepribadian covert).
-
Ketahuilah wahai para isteri, pada umumnya laki-laki akan mengalami masa-masa jenuh yang akan engkau ketahui dengan berlalunya waktu yang panjang dalam bermuamalah dengannya. Maka, usahakanlah agar ia selalu memperhatikanmu dan jangan berikan kesempatan sedikitpun kepada orang ketiga. Misalnya, seorang laki-laki lemah kepribadiannya karena satu sebab atau yang lainnya, maka usahakanlah agar tumbuh pada dirinya kepercayaan diri dan janganlah sampai ia menyibukkan diri dengan selainmu yang akhirnya suamimu akan cenderung kepadanya dan meninggalkanmu. Dan engkaulah yang paling bertanggung jawab atas ini.
-
Hak kepemimpinan dalam keluarga sebagaimana ketentuan Allah adalah bagi suami. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi "Laki-laki adalah pemimpin perempuan". Betapa banyak para wanita yang mencela suaminya dan membentaknya serta memarahinya karena ia melihat perempuan lain pun melakukan hal itu kepada suaminya, dan suaminya pun mencela istrinya. Wanita yang demikian telah melampaui batas, menghilangkan hak suami sebagai kepala rumah tangga, dan mengambilnya sebagai jabatan dirinya. Dan ketika anak-anak melihat kejadian itu, hilanglah kehormatan seorang ayah di sisi mereka dan di sisi isterinya.
-
Waspadalah jangan sampai engkau ridha kepada suamimu untuk mendapatkan murka Allah, sebab siapa yang dimurkai Allah dan mendapat ridha manusia maka Allah akan murka kepadanya dan kepada manusia.
-
Berusahalah untuk mengetahui siapa yang dicintai dan dibenci suamimu. Caranya, datanglah kepada mertuamu dan menanyakannya, maka mertuamu akan memujimu dan bertambah sayangnya kepadamu. sebaliknya janganlah engkau memasukkan orang lain kedalam rumahmu orang yang tidak disukai suamimu. Rasulullah bersabda "Dan janganlah engkau masukkan orang yang dibenci suami ke dalam kamar tidurnya. Demikian juga segala sesuatu yang dicintai suamimu dan dibencinya maka dekatilah hal yang dicintai dan jauhilah hal yang dibencinya tersebut.
-
Program dan aktivitas harian dibawah ini bisa memandumu mencapai apa yang engkau inginkan:
Terakhir aku berdo`a kepada Allah semoga Allah ta'alaa, melimpahkan anugerah mawadah wa rohmah kepada seluruh rumah-tangga kaum muslimin.
Siapkanlah sarapan pagi suamimu setiap kali suamimu mau pergi kerja. Dan jangan sampai engkau tidur pagi sedangkan kawan-kawannya yang menyiapkan sarapan pagi suamimu bahkan terkadang ia membeli sarapan sendiri.
Ketika hampir dekat waktu pulang kerja, teleponlah suamimu/kirimkan sms kepada suamimu agar ia segera pulang.
Berilah makan anak-anakmu dan kemudian tidurkan sebelum kedatangan suamimu sebab ia datang dalam keadaan capek yang terkadang bisa terganggu dengan ramainya anak-anak. maka siapkan tempat yang nyaman untuknya agar tidak mempengaruhi jiwanya.
Berusahalah untuk menghilangkan capeknya suami selepas kerja, dan temanilah suamimu beberapa saat. Ringankanlah beban musibah yang ia alami dan gembirakanlah, serta kuatkanlah dirinya. Dan jadikanlah Khodijah sebagai Qudwahmu (idola), dimana setiap kali Rasulullah datang dalam keadaan gundah seraya bersabda selimuti aku-selimuti aku maka ia pun menenangkan beliau sembari berkata, "Demi Allah, Allah tidak akan pernah menghinakanmu, engkaulah yang selalu menyambungkan tali persaudaraan... dst"
Beri perhatianlah pada pakaianmu, dan dandananmu sesuai keinginan suamimu, dan berhiaslah sekuat kemampuanmu tanpa berlebihan. Dan aku sungguh heran terhadap dandanan para wanita ketika menghadiri pesta, ke pasar, pertemuan-pertemuan wanita, akan tetapi mereka tidak melakukan hal itu untuk suami mereka..
Bersihkan dan rapihkanlah penampilan anak-anakmu sebagus mungkin agar tidak terlihat kumal dan rendahnya perhatianmu kepada mereka. Demikian juga kebersihan rumahmu.
Lakukanlah selalu memberikan pengharum ruangan sehingga menjadikan suamimu kerasan dan betah di rumah. Dan janganlah sampai tercium bau-bau yang tidak sedap dan lain-lainya seperti bau dapur, sebab terkadang ia menjauh darimu karena bau-bau ini.
Janganlah engkau meminta sesuatu kepada suami disaat ia marah, bahkan usahakanlah agar kemarahannya itu reda, kalaupun tidak bisa carilah kesibukan di ruangan lain agar kemarahannya tidak berpindah kepadamu.
Manusia, sebagaimana tabiatnya, cenderung dan menyukai hal-hal baru, maka berusahalah untuk memperhatikan tempat-tempat yang sering digunakannya seperti kamar tidur, maka rubahlah tata ruang kamar tidurnya secara priode setiap tiga atau empat bulan sekali.
Allah ta'alaa berfirman:
"Allah menjadikan diantar kalian mawaddah wa rahmah".
( Abdullah bin Muhammad Al-Thuwalah )(13 Sya'ban 1424 H)www.alsofwah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar